Detail Artikel


  • 30 Mei 2024
  • 459
  • Artikel

Sebelum Menikah Pastikan sudah melakukan Pemeriksaan Kesehatan

Skrining pranikah adalah strategi penting sebagai upaya pencegahan kelainan genetik, anomali kongenital, dan beberapa masalah medis, psikologis, dan perkawinan, serta menginformasikan kepada pasangan tentang dampak yang akan ditimbulkan dari kondisi kesehatan yang dapat membahayakan calon pasangan suami istri, termasuk pengaruhnya pada keturunannya.
Berbagai permasalahan kesehatan terkait kesehatan reproduksi termasuk masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) juga Angka Kematian Bayi (AKB), dipicu oleh status kesehatan ibu pada masa sebelum hamil. seperti status gizi ibu yang buruk, penyakit menular, penyakit tidak menular, kehamilan tidak diinginkan serta kondisi empat terlalu (4T) yaitu terlalu muda (< 20 tahun), terlalu tua (> 35 tahun), terlalu dekat jarak antar kehamilan (< 2 tahun), dan terlalu banyak anak (>3).
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI, 2023) ditemukan Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada perempuan hamil  16,9% , dan anemia 27,7% pada ibu hamil. Belum lagi masalah penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, TB, Hepatitis B dan faktor risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus dll yang diderita oleh perempuan sebelum hamil dapat mempengaruhi Kesehatan ibu maupun bayi jika terjadi kehamilan.
Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya penguatan pelayanan kesehatan pada masa sebelum hamil salah satunya melalui pelayanan Kesehatan reproduksi bagi calon pengantin. Kelompok ini sangat strategis untuk dilakukan intervensi dalam membantu percepatan penurunan AKI, AKB dan stunting karena berdasarkan data, 70% calon pengantin diperkirakan akan hamil dalam 1 tahun pertama pernikahan.

Apa saja yang harus diperhatikan Calon pengantin terkait masalah kesehatanya ?
1. Persiapan Fisik
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk mewujudkan keluarga bahagia. Sehat menurut WHO didefinisikan sebagai keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/kecacatan. Untuk memastikan kondisi calon pengantin sehat secara fisik maka perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan. Apabila hasil pemeriksaan ditemukan salah satu pasangan memilki masalah kesehatan maka hal tersebut bisa segera ditangani dan didiskusikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak. Terdapat beberapa pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan sebelum menikah, yaitu:
a. Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, frekuensi napas dan tekanan darah
b. Pemeriksaan status gizi untuk penapisan meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas (LILA), tanda-tanda anemia
c. Pemeriksaan darah rutin golongan darah, rhesus dan haemoglobin
d. Pemeriksaan urine rutin
 
2. Persiapan Gizi
Mempersiapkan gizi yang baik bagi calon pengantin laki-laki maupun perempuan sangat diperlukan di mana hal ini berkaitan dengan kesehatan reproduksi jangka panjang. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan terkait gizi calon pengantin antara lain
a. Mengukur status gizi dengan LILA dan IMT
b. Mengkonsumsi tablet penambah darah dan asam folat setiap minggu sebagai pencegahan anemia untuk calon pengantin Perempuan
c. Mengkonsumsi gizi secara seimbang sesuai menu isi piring-ku
 
3. Melengkapi status Imunisasi Tetanus (TT)
Pemberian imunisasi tetanus terhadap calon pengantin Perempuan merupakan salah satu usaha agar memiliki kekebalan tubuh sehingga bila hamil dan melahirkan maka ibu dan bayi akan terlindung dari penyakit etanus. Setiap wanita usia subur 15-49 tahun diharapkan sudah mendapatkan 5 kali imunisasi tetatus lengkap sehingga statusnya sudah T5
 

Sumber :
Survei Kesehatan Indonesia  2023
Warta Kesmas (Edisi 2 , 2023)
Buku Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Risna Dewi Yanti, M.Keb. Sri Mulyati, M.K.M)

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 5.620
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 25.708.997