Detail Artikel


  • 30 April 2025
  • 38
  • Artikel

5 Kunci Keamanan Pangan di Rumah Tangga

Dalam PMK No 2 tahun 2023 Tentang Pelaksanaan  Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan disebutkan  bahwa upaya penyehatan lingkungan mencakup penyehatan air, penyehatan udara, penyehatan media tanah, penyehatan pangan. Penyehatan pangan meliputi pengawasan, perlindungan, dan peningkatan kualitas higiene dan sanitasi yang di khususkan pada pangan olahan siap saji. Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana produksi untuk menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau mengangkut pangan olahan siap saji baik yang bersifat komersial maupun nonkomersial. Salah satu pengolahan pangan siap saji non komersial adalah olahan pangan di tingkat rumah tangga.

Kemanan pangan di tingkat rumah tangga dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pengolahan makanan  tingkat rumah tangga aman dan terhindar dari bahan-bahan pencemar baik kimia fisika dan mikrobiologi. Sehingga makanan yang akan konsumsi oleh anggota keluarga akan tidak menyembabkan sakit misal diare, keracunan makanan dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk menerapkan kemanan pangan di tingkat rumah tangga yaitu dengan melakukan 5 kunci keamanan pangan. Pengelolaan higiene sanitasi pangan melalui penerapan 5 kunci keamanan pangan yang dikembangkan WHO dapat membuat pangan yang bergizi dan sehat juga aman untuk dikonsumsi sehingga mencegah terjadinya keracunan pangan dan mencegah stunting

5 Kunci Keamanan Pangan tersebut mencakup:

 

Menjaga Kebersihan  

Kuman (mikroba pantogen) tersebar luas di tanah, air, hewan dan manusia. Kuman ini terbawa  oleh pangan, serbet dan peralatan terutama pada talenan yang dapat mencemari pangan dan  menyebabkan penyakit.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam memelihara kebersihan pangan antara lain:

  • Cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan  sesering mungkin selama  pengolahan pangan.
  • Cucilah tangan sesudah  keluar dari toilet/kamar mandi.
  • Cuci dan sanitasi  seluruh alat untuk mengolah pangan.
  • Jagalah area dapur dan pangan dari serangga dan hama
  • Bersihkan makanan yang  tumpah atau jatuh dengan segera.
  • Kosongkan tong sampah setiap  hari dan gunakan tong sampah yang tertutup.
  • Kantongi, ikat, dan buang seluruh sisa makanan dan sampah  
  • Simpan makanan di lemari yang  tertutup rapat
  • Bersihkan dapur secara menyeluruh setelah selesai masak
  • Tutup lubang atau retakan  di atap, dinding dan lantai.

 

Memisahakan pangan matang dan mentah

Mengapa penting memisahkan pangan matang dan mentah ?

Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, pangan laut (seafood) dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung kuman (mikroba patogen) yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain

  • Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan pangan laut  (seafood) dari pangan lain.
  • Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau, serbet dan talenan untuk pangan  mentah dan matang.
  • Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang
  • Pakai talenan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah berjamur.

Memasak dengan benar

Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, pangan laut (seafood) dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung kuman (mikroba patogen) yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

  • Setelah dikeluarkan dari  kulkas, masak dalam  waktu maksimum 2 jam.
  • Masaklah pangan dengan benar/matang sempurna terutama daging sapi, daging unggas, telur dan pangan laut (seafood).
  • Rebuslah pangan seperti sup sampai mendidih
  • Pemanasan ulang harus sampai matang sempurna.
  • Masak dan simpan pangan matang di dalam kulkas dalam jumlah/bungkusan kecil - kecil.
  • Gunakan tudung saji untuk menghindari kontaminasi.

 

Menjaga suhu pangan pada suhu aman

Kuman dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di bawah  5 C atau di atas 60 C pertumbuhan kuman/mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa kuman (mikroba pantogen) dapat tumbuh pada suhu di bawah 5 C.

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

  • Jangan membiarkan pangan matang yang  mudah rusak pada suhu ruang lebih dari 4 jam.
  • Simpan segera pangan  yang mudah rusak  dalam lemari pendingin  (ayam, ikan, daging, telur, bersantan dll).
  • Jangan biarkan makanan  beku mencair pada suhu  ruang terlalu lama  (segera dimasak).

 

Gunakan air dan bahan baku yang aman

Bahan baku termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh kuman (mikroba patogen) dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya, dapat mengurangi risiko.

Oleh karena itu dalam proses memasak perlu meperhatikan hal-hal berikut:

  • Gunakanlah air yang aman
  • Pilihlah pangan segar dan  bermutu.
  • Cucilah dengan air matang  buah - buahan atau sayuran, terutama yang dimakan langsung.
  • Gunakan pangan kemasan yang terdaftar dan tidak kadaluwarsa.

 

 

Sumber :

5 Kunci Keamanan Pangan Di Rumah Tangga

Direktorat Kesehatan Lingkungan

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI 2019

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 14.139
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 32.221.552