Detail Artikel


  • 08 Juni 2025
  • 32
  • Artikel

Waspada Hipertensi dan Kolesterol Tinggi di DIY: Panduan Aman Menikmati Daging Kurban saat Idul Adha

Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan terkait kesehatan kardiovaskular masyarakat Indonesia. Secara nasional, prevalensi hipertensi pada penduduk berusia ≥18 tahun berdasarkan pengukuran tekanan darah mencapai 30,8 %. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), situasinya bahkan lebih mengkhawatirkan. Berdasarkan data sebelumnya, angka hipertensi berdasarkan pemeriksaan dokter mencapai 13%, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 8,6%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat DIY memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kardiovaskular, terutama saat menghadapi tantangan konsumsi daging kurban selama Idul Adha.

Tantangan Ganda: Hipertensi dan Kolesterol Tinggi saat Idul Adha

Idul Adha identik dengan tradisi qurban dan berbagai hidangan lezat berbahan dasar daging. Namun, bagi penderita hipertensi dan kolesterol tinggi, momen spesial ini justru menjadi tantangan kesehatan yang perlu diwaspadai. Kombinasi kedua kondisi ini, yang sering disebut sebagai "silent killers", dapat memperburuk risiko penyakit kardiovaskular jika tidak dikelola dengan bijak.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa banyak penderita hipertensi tidak menyadari kondisinya. Data SKI 2023 menunjukkan celah besar antara prevalensi berdasarkan pengukuran (30,8%) dengan diagnosis dokter (13%), artinya banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi dan berisiko tinggi mengalami komplikasi saat mengonsumsi makanan tinggi sodium dan lemak jenuh.

Risiko Kesehatan Konsumsi Daging Kurban bagi Penderita Hipertensi dan Kolesterol Tinggi

1. Lonjakan Tekanan Darah Akut

Daging kurban yang diolah dengan garam berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan dan peningkatan tekanan darah secara drastis. Masakan tradisional seperti rendang, gulai, dan semur menggunakan garam dan penyedap dalam jumlah besar yang dapat memicu krisis hipertensi.

2. Peningkatan Kadar Kolesterol LDL

Daging merah tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Konsumsi berlebihan selama periode Idul Adha dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.

3. Beban Kerja Jantung Berlebihan

Kombinasi tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat memicu aritmia, angina, atau bahkan gagal jantung akut.

4. Risiko Komplikasi Kardiovaskular

Penderita hipertensi dan kolesterol tinggi memiliki risiko 2-3 kali lebih besar mengalami serangan jantung dan stroke, terutama saat mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan sodium secara berlebihan.

Strategi Bijak Menikmati Idul Adha

1. Porsi Kecil, Dampak Besar

Tidak perlu menghindari daging sama sekali. Konsumsi daging dalam porsi kecil, sekitar 75-100 gram per hari, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein tanpa membebani sistem kardiovaskular.

2. Pilih Bagian Daging yang Tepat

Pilih bagian daging yang rendah lemak seperti has dalam atau sirloin. Hindari bagian berlemak seperti iga atau brisket yang mengandung lemak jenuh tinggi.

3. Metode Memasak Sehat

Ganti metode menggoreng dengan memanggang, merebus, atau mengukus. Kurangi penggunaan santan dan minyak kelapa yang tinggi lemak jenuh. Gunakan rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa tanpa menambah natrium berlebih.

4. Imbangi dengan Serat

Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya serat. Serat membantu mengikat kolesterol dalam usus dan menurunkan penyerapannya ke dalam darah.

5. Tetap Aktif Bergerak

Jangan lupakan aktivitas fisik selama libur Idul Adha. Berjalan kaki ringan setelah makan atau melakukan olahraga ringan dapat membantu metabolisme lemak dan mengontrol tekanan darah.

 

Prevalensi hipertensi yang tinggi di DIY, sebagaimana tercermin dalam data SKI 2023, tidak boleh menghalangi masyarakat untuk merayakan Idul Adha dengan penuh makna. Dengan pengelolaan yang tepat, penderita hipertensi dan kolesterol tinggi tetap dapat menikmati tradisi mengonsumsi daging kurban tanpa mengorbankan kesehatan kardiovaskular.

Kunci utamanya adalah kesadaran akan kondisi kesehatan diri, disiplin dalam pembatasan porsi dan cara pengolahan, monitoring kesehatan yang intensif, serta dukungan keluarga yang kuat. Jangan lupakan untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia di DIY, baik untuk pemeriksaan rutin maupun penanganan darurat.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Mari jadikan Idul Adha tahun ini sebagai momentum untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah jantung, tidak hanya selama periode perayaan tetapi juga untuk hari-hari selanjutnya.

Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat merayakan Idul Adha dengan sukacita sambil tetap menjaga kesehatan kardiovaskular.

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 21.566
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 32.812.007