Detail Artikel


  • 31 Oktober 2024
  • 62
  • Artikel

Vegan? Sama Nggak Sih Dengan Vegetarian?

Hallo Sobat Jogja! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat dan bahagia selalu yaa..

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang “Vegan”. Apa itu vegan? Apakah sama dengan vegetarian? Yuk Sobat Jogja, kita simak bersama tentang si “vegan” yang banyak manfaatnya untuk tubuh kita.

Vegan adalah istilah yang mengacu pada gaya hidup tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging. Gaya hidup ini biasanya dilakukan karena alasan kesehatan, lingkungan, atau keyakinan. Namun, perlu diketahui bahwa vegan dan vegetarian adalah dua hal yang berbeda. 

Apa itu Vegan?

Vegan adalah gaya hidup yang menghindari konsumsi segala jenis makanan yang berasal dari hewan. Tak hanya daging, seorang vegan juga tidak mengonsumsi semua produk hewani, seperti produk olahan susu, telur, dan gelatin yang terbuat dari tulang dan jaringan ikat hewan. Jadi, seorang vegan hanya mengonsumsi makanan dan produk yang berasal dari tumbuhan saja, seperti buah-buahan, kacang atau biji-bijian, sayur, dan makanan olahan vegan.

Secara luas, seorang vegan tidak hanya menghindari makanan atau minuman yang berasal dari hewan saja. Orang yang menerapkan gaya hidup vegan juga menghindari penggunaan barang/produk lain seperti pakaian dan kosmetik yang tidak diuji pada hewan atau tidak mengandung bahan hewani. Gaya hidup vegan memiliki prinsip untuk menerapkan gaya hidup yang memperhatikan dampak lingkungan akibat produksi bahan makanan serta segala macam produk yang terbuat dari hewan. Sehingga, gaya hidup ini juga bisa dibilang menghindari segala bentuk eksploitasi terhadap hewan.

Perbedaan Vegan dan Vegetarian

Pada dasarnya, vegetarian dan vegan adalah gaya hidup yang mengutamakan konsumsi makanan bersumber nabati. Lantas, apa perbedaan dari keduanya?

Vegetarian adalah pola makan tanpa mengonsumsi makanan dari hewan, seperti daging, ikan, maupun kerang-kerangan karena mereka menentang pembunuhan hewan untuk dimakan. Namun, vegetarian masih bisa mengonsumsi susu dan telur selama berasal dari hewan yang dipelihara dengan baik.

Sementara itu, sebagian orang menganggap gaya hidup vegan merupakan gaya hidup vegetarian namun dengan versi yang lebih ekstrem. Orang yang menerapkan gaya hidup vegan menghindari konsumsi makanan maupun produk dalam bentuk apa pun yang dibuat dari hewan.

Jenis Diet Vegan

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa gaya hidup vegan tidak hanya mengecualikan daging sebagai produk hewani, tetapi sama sekali tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang berasal dari hewan, mulai dari susu, telur, keju, madu, ekstrak kolagen hewan, dan bahan pewarna alami dari serangga.

Terdapat dua jenis diet vegan, yaitu gluten-free vegan diet dan raw vegan diet, berikut masing-masing penjelasannya.

1. Gluten-free Vegan Diet

Gluten-free vegan diet adalah gaya hidup yang menerapkan pola makan bebas gluten, yaitu protein yang ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti serealia, gandum, dan jelai. Diet ini biasanya juga diterapkan oleh penderita penyakit celiac.

Penyakit celiac adalah kondisi ketika sistem imun tubuh menganggap protein pada gluten sebagai ancaman, sehingga menimbulkan respons imun yang secara keliru merusak dinding usus dan menyebabkan gangguan sistem pencernaan.

2. Raw Vegan Diet

Raw vegan diet dilakukan dengan mengonsumsi jenis makanan dari nabati dalam kondisi mentah. Hal ini bertujuan untuk menghindari hilangnya zat gizi dalam makanan tersebut saat dimasak dengan suhu tinggi. Terkadang, makanan tetap dimasak namun dengan biasanya tidak melebihi suhu 40 derajat Celcius (semi mentah).

Manfaat Menjadi Vegan

1. Membantu Menurunkan Berat Badan

Manfaat pertama diet vegan adalah bisa membantu menurunkan berat badan. Pasalnya, orang vegan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah jika dibandingkan dengan orang non-vegan. Bahkan, orang yang tidak rutin menerapkan diet vegan tetap mempunyai berat badan yang lebih ideal dibandingkan orang non-vegan.

2. Kaya Akan Nutrisi

Menerapkan gaya hidup vegan membuat seseorang lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, antioksidan, vitamin, dan mineral. Kandungan nutrisi tersebut bisa didapatkan dari sayuran, gandum, biji-bijian, buah-buahan, serta kacang-kacangan yang dikonsumsi sebagai pengganti daging.

Meski begitu, orang vegan berisiko lebih tinggi kekurangan asam lemak esensial. Oleh karenanya, pemilihan makanan perlu diperhatikan dengan baik. Selain itu, mengonsumsi suplemen juga bisa membantu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

3. Menurunkan Kadar Gula Darah

 Manfaat berikutnya dari diet vegan adalah membantu menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita penyakit diabetes tipe 2. Bahkan, gaya hidup ini juga bisa meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam mengendalikan gula darah, sehingga risiko mengalami atau memburuknya penyakit diabetes bisa diminimalkan.

4. Meningkatkan Kinerja Ginjal

Diet vegan juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kinerja atau fungsi ginjal. Pasalnya, mengonsumsi makanan olahan protein plant-based sebagai pengganti daging dapat menurunkan risiko melemahnya fungsi ginjal.

5. Mengurangi Risiko Kanker

Pola makan adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menurunkan risiko penyakit kanker. Misalnya, mengonsumsi legume atau kacang-kacangan secara rutin diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kanker usus.

Di samping itu, mengonsumsi buah-buahan dan sayur serta menghindari makanan hewani dapat menurunkan risiko penyakit kanker prostat, kanker usus, hingga kanker payudara. 

6. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Jika ingin melakukan diet untuk mengurangi risiko penyakit jantung, diet vegan bisa menjadi pilihannya. Dibandingkan dengan jenis diet lainnya, diet vegan diketahui lebih efektif dalam mengendalikan kadar glukosa darah, serta kolesterol yang menjadi salah satu faktor penyebab penyakit jantung.

7. Mengurangi Nyeri Akibat Arthritis

Arthritis adalah pembengkakkan pada sendi yang ditandai dengan rasa nyeri serta kekakuan sendi. Berbagai kandungan nutrisi, seperti antioksidan, probiotik, dan serat yang dikonsumsi selama diet vegan dapat membantu mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi.

 

Bagaimana Sobat Jogja? Sekilas tadi adalah serba-serbi tentang vegan dan perbedaannya dengan vegetarian. Dalam pola makan apa pun, tetaplah penting untuk memilih makanan dengan cermat agar nutrisi tubuh tetap terpenuhi sekaligus mengurangi risiko berkembangnya penyakit akibat kekurangan nutrisi. (sdp).

 

 

Sumber:

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-vegan

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 4.673
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 28.527.839