Detail Berita


  • 05 September 2023
  • 464
  • Berita

TOSS TBC Temukan Obati Sampai Sembuh, Kolaborasi dan Aksi Menuju DIY Eliminasi TBC 2030

Pada tanggal 30-31 Agustus 2023 Sekretariat Daerah DIY memfasilitasi berlangsungnya pertemuan Tim Percepatan Penanggulangan TBC DIY yang dibuka oleh Plt. Kepala Bappeda DIY Drs.Tri Saktiyana, M.Si.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pengalaman nyata keluarganya sewaktu kecil di era 1970-an merawat asisten rumah tangga yang terdiagnosa Tuberkulosis (TBC). Secara detil, mulai dari pemantauan dan pendampingan pengobatan,  peningkatan gizi, hingga pencegahan penularan. Hal ini menjadi pembelajaran perilaku sadar sehat masyarakat luas untuk mengenali penyakit TBC, mencegah infeksi, menemukan dan mencegah penularan serta mengobati sampai tuntas. 

Dalam rangkaian pertemuan Tim Percepatan Penanggulangan TBC DIY 30 Agustus 2023 juga dilangsungkan Advokasi Monitoring Perpres No.67 Tahun 2021 tentang Penamggulangan TBC oleh Lintas Kementerian (Sekretariat Kabinet, Kemenko PMK, Kemenkes, Kemendragi, Kemendes PDTT, KOPI/Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Pusat untuk TBC) dimana bapak Drs. Beny Suhasono, M.Si. selaku Sekda DIY yang sekaligus merupakan Ketua Tim Percepatan Penanggulangan TBC DIY ( SK Gubernur DIY nomor 55/TIM/2022 ) berkesempatan memaparkan Best Practice dan Update Capaian Kinerja Tim Penanggulangan TBC DIY.

Dalam paparannya, beliau mengingatkan komitmen Pemda DIY dalam percepatan penanggulangan TBC yang telah ditandantangani Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dalam acara G20 Side Event on TBC pada 29 Maret 2022. 

Beliau juga  menyampaikan bahwa capaian penemuan dan pengobatan TBC yang merupakan kerja keras seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan didukung oleh Active Case Finding (ACF) TBC bekerjasama ZeroTB FKKMK UGM pada sektor kesehatan, juga memerlukan peran pemangku kepentingan di luar sektor kesehatan seperti dukungan psikososial, dukungan rumah sehat, dukungan penemuan dari tempat kerja dan institusi, komunikasi-informasi dan edukasi oleh lintas sektor, serta dukungan pembiayaan. Rencana Aksi Daerah yang sedang disusun harus diwujudkan menjadi Aksi nyata bersama percepat penanggulangan TBC menuju Eliminasi TBC 2030.

Program percepatan  penanggulangan TBC diharapkan menyentuh pemahaman dan mewujudkan perilaku dengan jargon kenali penyakit TBC, cegah, Temukan, dan Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC). 

Dalam rangkaian pertemuan kunjungan Tim Lintas Kementerian untuk Advokasi Monitoring Perpres No.67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC, dilaksanakan audiensi dengan Bappeda Kabupaten Bantul pada 31 Agustus 2023 bertempat di Kompleks Kantor I Pemda Bantul. Dalam kegiatan tersebut disampaikan sambutan dari Bappeda Kab.Bantul, pengantar kegiatan dari Sekretariat Kabinet RI, paparan dari Bappeda Kab Bantul yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kab.Bantul, paparan dari Hukormas Ditjen P2P Kemenkes mengenai Sosialisasi Perpres TBC 67 Tahun 2021, serta diskusi dan tanya jawab dengan lintas sektor TBC di Kab.Bantul yang dimoderatori oleh KemenkoPMK.

Dalam diskusi disampaikan bahwa Kabupaten Bantul telah memiliki dukungan regulasi terkait penanggulangan TBC dan perlu terus meningkatkan capaian indikator program penanggulangan TBC, serta memperkuat peran lintas sektor dalam penanggulangan TBC dengan salah satunya membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC di tingkat pemerintah kabupaten sesuai amanat Perpres 67 Tahun 2021.

Implementasi TOSS TB di Kabupaten Bantul diapresiasi dan diberi masukan melalui sesi diskusi ini.

Kegiatan terakhir dari rangakain kegiatan dua hari ini ditutup dengan penajaman situasi kolaborasi lintas sektor di level kapanewon dan kalurahan/desa, tim lintas kementerian mengunjungi Puskesmas Banguntapan 1 yang dihadiri oleh Panewu Kapanewon Banguntapan beserta jajaran. 

Paparan oleh ibu Dukuh Baturetno menyajikan capaian kontribusi dan kerjasama Puskesmas dengan kader kesehatan serta lintas sektor dalam kegiatan penemuan kasus, pemantauan pasien, dan manajemen tatalaksana kasus TBC melalui inovasi layanan TB yaitu Gardu Batuk.

Dalam diskusi dengan tim lintas kementerian disampaikan tentang penggunaan dana desa, perlunya pemetaan data TBC dengan data Kemiskinan Ekstrim dan data Stunting, serta penguatan kolaborasi lintas sektor lainnya di tingkat kapanewon.

Perlunya penguatan masyarakat tentang kepahaman terhadap penyakit TBC tanpa menstigma, pemahaman pencegahan TBC dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), serta pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi yang terinfeksi kuman TBC namun tidak sakit atau kondisi Infeksi Laten TBC (ILTB), dan pengobatan tuntas bagi penderita TBC.

Sekali lagi, diperlukan penguatan promosi kesehatan di masyarakat  berupa Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan advokasi sebagai pondasi internalisasi TOSS TBC. Mari kenali penyakit TBC, cegah, temukan dan obati sampai sembuh.

dr. Ari Kurniawati MPH,  Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 3.359
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.143.734