Detail Artikel


  • 22 Maret 2017
  • 2.264
  • Artikel

Bayi Anda Lahir Sehat? Awas, Tetap Waspada Yang Satu Ini

Suatu kebahagiaan yang tidak terkira saat melihat kelahiran buah hati kita. Apalagi, si kecil terlihat sehat, sempurna tidak kurang suatu apa. Harapan kita tentu saja selanjutnya bayi lucu itu akan melewati masa tumbuh kembang yang baik dan tumbuh besar menjadi kebanggaan kita. Namun siapa sangka, ada sejenis gangguan tumbuh kembang yang tidak bergejala pada bayi baru lahir, dan ketika gejala itu muncul, berarti sudah ada  keterlambatan.

Hipotiroid Kongenital

Pernahkah Anda mendengar istilah Hipotiroid Kongenital? Belum? Bagaimana dengan keterbelakangan mental? Nah, mungkin istilah tersebut terdengan lebih familier di telinga kita. Jadi apa itu hipotiroid kongenital? Dan apa hubungannya dengan kondisi keterbelakangan mental?

Hipotiroid Kongenital adalah gangguan yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid sejak lahir. Hormon tersebut berfungsi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat permanen. Gejala tersebut seperti tubuh cebol, lidah besar,  bibir tebal, hidung pesek, pusar menonjol, kesulitan bicara dan keterbelakangan mental/idiot.

Bagaimana bisa terjadi?

Sebelumnya perlu dipahami kerja hipotalamus-hipofisis-tiroid. Hipotalamus mengatur hipofisis/pituitari agar memproduksi tyroid stimulating hormone (TSH) untuk memacu kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid dengan bantuan iodium akan mengeluarkan hormon, antara lain hormon tiroksin (T3 dan T4). Hormon yang diproduksi tiroid tersebut berfungsi mengatur produksi panas tubuh, mengatur metabolisme panas tubuh, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan tumbuh kembang syaraf dan otak. Dengan demikian, hormon tersebut sangat penting peranannya pada proses tumbuh kembang anak.

Pada kondisi hipotiroid kongenital, fungsi kelenjar tiroid menurun atau tidak berfungsi  sejak lahir, dan hal ini dapat disebabkan karena kelainan antomi maupun gangguan metabolisme. Kondisi tersebut akan menyebabkan kekurangan hormon tiroid sehingga mengganggu proses tumbuh kembang, terjadi kondisi intoleransi dingin, tubuh pendek, penurunan kerja jantung, serta penurunan pembentukan sinaps syaraf otak.

Jenis-jenis Hipotiroid Kongenital

Hipotiroid Kongenital (HK) dibedakan menjadi HK sporadik dan non sporadik. HK non sporadik terjadi di daerah endemis GAKY karena defisiensi iodium. Sedangkan HK sporadik terjadi secara acak dan tidak memandang latar belakang maupun faktor keturunan. HK sporadik inilah yang perlu dicari, karena penyebabnya belum diketahui, hanya sekitar 2% yang disebabkan karena mutasi genetik.

HK sporadik sendiri, 80% di antaranya bersifat permanen, sedangkan sisanya bersifat transien, artinya bersifat sementara yang biasanya terjadi pada bayi dari ibu hipertiroid yang mengkonsumsi obat antitiroid. Namun walau bersifat sementara, kondisi tersebut harus tetap diterapi karena masa transien dapat berlangsung sampai usia 3 tahun. Sementara HK permanen terbagi menjadi HK primer yang disebabkan karena kelainan di kelenjar tiroid, dan HK sekunder karena kelainan di hipotalamus.

Apa Yang Harus Dilakukan?

Apapun penyebabnya, hipotiroid kongenital ini harus ditemukan dan diterapi. Menjadi sulit, karena pada bayi baru lahir, hal ini sama sekali tidak bergejala. Sedangkan jika gejala telah muncul, maka sudah ada keterlambatan. Karena itu, skrining sedini mungkin pada bayi baru lahir adalah solusi terbaik, walau bayi tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Bagaimana Pemeriksaan SHK itu?

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan cara mengambil 2-3 tetes darah dari tumit dan diteteskan ke dalam kertas saring, dan selanjutnya diperiksa di laboratorium untuk dikatahui kadar TSH dalam darahya.

Jika hasil laboratorium menunjukkan hasil positif,  maka dilakukan pemeriksaan konfirmasi ulang. Dan jika hasil konfirmasi ulang tersebut benar positif, maka akan diterapi sesuai hasil konseling dengan dokter spesialis anak konsultan endrokrin. Terapi sendiri harus segera dimulai sebelum bayi berusia 1 bulan, dan paling optimal jika sebelum usia 2 minggu.

Apakah anak dengan HK dapat tumbuh normal jika diterapi?

Pengobatan secara dini dapat mencegah kerusakan otak permanen sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi normal. Sedang bila sudah terjadi keterlambatan, pengobatan ditujukan untuk mencegah gangguan yang lebih lanjut dan mengejar ketertinggalan pertumbuhan semaksimal mungkin.

Kesimpulan

Hipotiroid Kongenital adalah gangguan yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid sejak lahir. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Pada bayi baru lahir, hal ini sama sekali tidak bergejala, sedangkan jika gejala telah muncul maka sudah ada keterlambatan. Karena itu, skrining sedini mungkin pada bayi baru lahir adalah solusi terbaik, walau bayi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Dan jika pengobatan dilakukan secara dini, dapat mencegah kerusakan otak permanen sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi normal. @pf26

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 7.686
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.879.863