Sarana Kesehatan Lingkungan Fasyankes yang Ramah GEDSI
Fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Fasyankes merupakan sarana publik yang sering diakses atau dimanfaatkan oleh masyarakat baik itu masyarakat biasa maupun masyarakat dengan keterbatasan. Fasyankes yang umum diketahui oleh masyarakat antara lain Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan lain-lain. Oleh karena itu faskes harus menyediakan fasilitas layanan khusus untuk GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial). Hal tersebut juga diamanatkan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2O2O Tentang Aksesibilitas Terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, Dan Pelindungan Dari Bencana Bagi Penyandang Disabilitas.
Salah satu fasilitas yang perlu disediakan untuk GEDSI adalah fasiltias kesehatan lingkungan / sanitasi di fasyankes. Hal tersebut untuk memberikan rasa nyaman bagi penyandang GEDSI saat berkunjung dan berada di Fasyankes. Fasilitas kesehatan lingkungan ramah gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI) berfokus pada manusia dan inklusif, mencakup: Kemudahan akses, Keamanan, Privasi, Kemandirian, Kenyamanan dan Penerimaan sosial-ekonomi-budaya. Beberapa kelompok Gedsi antara lain Perempuan selama persalinan dan menstruasi, bayi dan anak-anak, lanjut usia, penyandang disabilitas, orang dengan cedera, penyakit, atau inkontinensia dan pegawai perempuan.
Fasilitas kesehatan lingkungan di Fasyankes yang buruk terhadap disabilitas akan berdampak terhadap: Kurangnya akses fisik ke fasilitas kesehatan lingkungan, Stigma atau sikap negatif dari masyarakat atau tenaga kesehatan, Desain Fasyankes tidak mempertimbangkan kebutuhan khusus.
Upaya atau solusi desain kesehatan lingkungan di Fasyankes untuk disabilitas antara lain:
- Sediakan jalur serta pintu yang lebar dan landai.
- Pasang pegangan tangan dan tanda pemandu taktil.
- Tempatkan kloset duduk dan pastikan keran mudah digunakan.
- Ruang toilet yang luas dapat memudahkan manuver kursi roda.
Perempuan menjadi salah satu kelompok rentan yang disebabkan oleh fasiltas sanitasi yang tidak ramah GEDSI. Beberapa hal tersebut dikarenakan:
- Mayoritas perawat dan bidan adalah perempuan yang terpapar risiko infeksi akibat buruknya praktik kebersihan.
- Perempuan melahirkan berada dalam kondisi rentan terhadap keselamatan, privasi, dan martabat.
- Kepemimpinan perempuan pada sistem kesehatan masih rendah meskipun mayoritas tenaga kesehatan adalah perempuan.
- Kekerasan, perlakuan buruk, dan pelecehan sering dialami perempuan.
Upaya untuk mengurangi kerentanan kelompok perempuan di fasyankes antara lain:
- Pastikan toilet dan ruang mandi memenuhi kebutuhan privasi.
- Fasilitas untuk pengelolaan menstruasi yang aman dan nyaman.
- Dukungan kepada perempuan dalam pengambilan keputusan terkait Kesling di Fasyankes.
Kesehatan lingkungan di Fasyankes Ramah GEDSI setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Aman, privat, dan terang.
- Mampu diakses pegawai, khususnya perempuan.
- Memenuhi kebutuhan kebersihan menstruasi.
- Mudah diakses untuk semua pengguna Fasyankes.
- Memenuhi kebutuhan persalinan dan pasca-persalinan.
- Memenuhi kebutuhan orang tua.
Untuk mewujudkan Fasyankes yang ramah gedsi perlu upaya komprehensif dan melibat semua lintas sektor dan stakeholder terkait. Pelibatan pihak swasta, kelompok-kelompok / organisasi khusus Disabilitas sangat penting dalam upaya penyusunan kebijakan terkait pemenuhan fasyankes yang ramah GEDSI. Untuk memastikan pelayanan di Fasyankes ramah GEDSI sangat dibutuhkan partisipasi semua unit dari fasyankes dalam upaya implementasi kesehatan lingkungan fasyankes dan memberikan rasa yang aman nyaman bagi kelompok GEDSI.