Detail Artikel


  • 10 Juni 2025
  • 20
  • Artikel

Running Routinity : Gaya Gen Z Menuju Hidup Sehat

Gaya hidup aktif dan sehat tengah menjadi sorotan hangat bagi kalangan muda Indonesia tidak terkecuali para generasi z. 

Survei terbaru oleh lari2.id menunjukkan 49% gen z dari 1.537 usia 18 - 23 tahun menggemari aktivitas lari sebagai rutinitas sehari-hari yang wajib dilakukan.

 

Kenapa harus lari?

Beberapa peneliti telah berhasil membuktikan bahwa aktivitas rutin lari dapat memberikan dampak positif, seperti:

  1. Placebo Effect

Otak akan menghasilkan zat kimia seperti endorfin, dopamin, oksitosin, dan serotonin yang berfungsi dalam meredakan nyeri dan menenangkan pikiran. Aktivitas lari secara alami dapat memperbaiki kondisi kesehatan fisik maupun kesehatan mental t  anpa menggunakan obat-obatan. 

  1. Kesehatan Fisik

Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, melatih kekuatan jantung, meningkatkan fungsi paru-paru, dan meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan ginjal.

  1. Meningkatkan Daya Ingat

Rutinitas lari yang dilakukan dengan konsisten dapat meningkatkan fokus dan mempertahankan daya ingat yang optimal.

 

Walaupun lari banyak memiliki dampak yang baik, namun sebagai pemula perlu tahu bagaimana lari dengan aman dan tidak mudah lelah.

  1. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan siap untuk berolahraga.

  2. Pakailah sepatu lari yang sesuai untuk mencegah risiko cedera dan meningkatkan kenyamanan.

  3. Pilih rute lari yang aman

  4. Mulailah dengan jalan kaki selama 10 - 20 menit pertama.

  5. Gunakan teknik lari yang benar dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan, tangan rileks, dan tapakkan ujung kaki atau jari kaki saat mendarat. Hindari gerakan melompat agar tekanan pada sendi berkuang.

  6. Atur pola pernapasan dengan ritme yang baik supaya suplai oksigen terpenuhi dan tidak mudah lelah dengan cara tarik nafas dua hitungan dan hembuskan dalam dua hitungan.

  7. Jika belum terbiasa lari kombinasikan metode jalan - lari untuk mengatur tempo dan beradaptasi.

  8. Lakukan peregangan dan pemanasan kecil sebelum mulai lari dan lakukan pendinginan dengan berjalan kaki setelah selesai lari.

  9. Fokus pada durasi lari, misalnya 15-30 menit per sesi, lalu tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh.

  10. Pakailah pakaian yang dapat mengatur kelembapan tubuh agar tetap nyaman selama lari.

So kita buktikan aktivitas FOMO bagi para Gen Z menjadi positive activity dengan memulai daily running routinity untuk mengubah generasi muda sehat dan banyak gaya.

Terima kasih.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Markoti? V, Pokraj?i? V, Babi? M, Radan?evi? D, Grle M, Miljko M, Kosovi? V, Juri? I, Karlovi? Vidakovi? M. The Positive Effects of Running on Mental Health. Psychiatr Danub. 2020 Sep;32(Suppl 2):233-235. PMID: 32970641. 

  2. Braschler L, Nikolaidis PT, Thuany M, Chlíbková D, Rosemann T, Weiss K, Wilhelm M, Knechtle B. Physiology and Pathophysiology of Marathon Running: A narrative Review. Sports Med Open. 2025 Jan 27;11(1):10. doi: 10.1186/s40798-025-00810-3. PMID: 39871014; PMCID: PMC11772678.

  3. De Miguel Z, Khoury N, Betley MJ, Lehallier B, Willoughby D, Olsson N, Yang AC, Hahn O, Lu N, Vest RT, Bonanno LN, Yerra L, Zhang L, Saw NL, Fairchild JK, Lee D, Zhang H, McAlpine PL, Contrepois K, Shamloo M, Elias JE, Rando TA, Wyss-Coray T. Exercise plasma boosts memory and dampens brain inflammation via clusterin. Nature. 2021 Dec;600(7889):494-499. doi: 10.1038/s41586-021-04183-x. Epub 2021 Dec 8. PMID: 34880498; PMCID: PMC9721468.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 8.179
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 32.820.969