Riset Kesehatan Nasional 2016
Tahun 2016 ini Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI kembali menggelar riset skala nasional yang melibatkan responden di seluruh provinsi di Indonesia. Riset tersebut meliputi Riset PTM (Penyakit Tidak Menular), Survey Indikator Kesehatan Nasional, dan Riset Khusus Vektora 2016. Untuk riset yang terakhir ini , riset dilakukan sejak tahun 2015 dan berlanjut sampai dengan tahun 2016 ini.
Riset PTM dilakukan khusus untuk penyakit kanker payudara dan kanker serviks. Hal ini dikarenakan kematian akibat 2 kanker ini menempati urutan teratas penyebab kematian akibat kanker. Angka kematian kanker payudara menyumbang 21,4 % dari penyebab seluruh kematian akibat kanker. Sedangkan kanker serviks menempati urutan kedua yaitu menyumbang sebesar 10,3 % penyebab kematian akibat kanker. Tujuan umum dilaksanakannya riset PTM adalah untuk mengetahui prevalensi wanita 25-64 tahun dengan tumor payudara & lesi pra kanker serviks khusus daerah perkotaan. Responden riset PTM adalah sebanyak 70.000 rumah tangga yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Khusus DIY, blok sensus terdapat di dua kecamatan yang terletak di dua kabupaten/kota di DIY, yaitu Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
Tujuan dilaksanakannya Survey Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) adalah untuk mengetahui capaian indikator kesehatan nasional. Perlu dikatahui bahwa jumlah indikator kesehatan nasional adalah sebanyak 195 indikator. Capaian 172 indikator dapat diketahui melalui laporan yang selama ini diperoleh di tingkat pusat. Capaian indikator lainnya diperoleh melalui laporan rutin , dan sisanya sebesar 36 indikator, tingkat pencapaian hanya bisa dilakukan melalui survey.
Sasaran survey Sirkesnas merupakan perpaduan antara survey fasilitas kesehatan (sufas) dan riset kesehatan dasar (riskesdas). Sirkesnas tahun 2016 melibatkan 30.000 rumah tangga dan 400 puskesmas yang tersebar di 34 provinsi dan 261 kabupaten/kota terpilih. Pelaksanaan Sirkesnas di DIY melibatkan 750 rumah tangga yang tersebar di 4 kabupaten/kota dan 10 kecamatan.
Riskesnas direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016. **(ar)