RAKONTEK SIK REGIONAL BARAT : Data DIY Paling Logis
Koordinasi antara pusat dan daerah dalam hal penyelenggaraan dan evaluasi sistem informasi kesehatan perlu dilakukan agar dapat terlihat sejauh mana pelaksanaan sistem informasi kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia. Pada Rakontek SIK tahun 2016 ini Pusdatin Kemenkes mengundang Dinas Kesehatan Kab/kota yang pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya belum pernah melibatkan mereka.
Dengan mengundang kab/kota tentu akan dapat diperoleh gambaran lebih nyata serta diketahui hambatan dan tantangan di daerah tentang penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Rakontek ini diikuti 289 peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kab/kota regional wilayah barat Sumatra dan Jawa. Rakontek dibuka langsung oleh Kapusdatin, dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS. Kapusdatin mengharapkan agar kebijakan-kebijakan tentang SIK antara pusat dan daerah bisa lebih sinkron dengan mengacu pada peraturan dan perundangan yang ada.
Ada beberapa materi paparan dari beberapa nara sumber yang berkompeten, diantaranya dr. Triono Soendoro, M.Sc, PhD yang memaparkan tentang Indeks Kualitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia, serta materi lain yang berhubungan dengan sistem informasi kesehatan. Dipaparkan juga tentang kualitas data kesehatan yang sudah disampaikan ke Pusat Data dan Informasi dari berbagai model seperti profil dan Komunikasi Data. Dari analisis tersebut DIY sebagai daerah dengan kualitas data paling logic yaitu 100 %, walaupun total penyampaiannya belum 100 %. Acara juga diisi dengan diskusi kelompok dengan menggali berbagai usulan dan solusi permasalahan yang diperlukan untuk membangun sistem informasi kesehatan yang lebih baik. Pada penyelenggaran Rakontek SIK ini juga dilakukan terobosan teknologi dalam hal penyampaian pertanyaan dan diskusi peserta terhadap nara sumber yaitu dengan memanfaatkan aplikasi sli.do sehingga semua pertanyaan disampaikan secara online melalui komputer atau gadget yang terkoneksi internet.