Posbindu untuk Instansi segera Dibentuk
Pada saat ini penyakit Jantung dan Pembuluh darah, Kanker, Diabetes melitus, penyakit paru obstruksif kronik, kecelakaan dan cedera tidak hanya terjadi pada masyarakat kaya atau berpenghasilan tinggi dan berada di kota, namun juga sudah mulai merambah pada masyarakat yang berpenghasilan rendah atau miskin dan berada di desa.
Data pendukung menunjukkan peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular cukup signifikan. Hasil Riskesdas 2013, di kalangan penduduk umur 25 tahun keatas terdapat 27% laki-laki dan 29% wanita menderita hipertensi, 0,3% menderita penyakit jantung iskemi dan stroke, 1,2% menderita diabetes, 1,3% laki-laki dan 4,6% wanita mengalami kelebihan berat badan (obesitas). Sedangkan penyakit kanker merupakan 6% penyebab kematian di Indonesia. Penyakit kardiovaskuler sebagai penyebab kematian telah meningkat dari urutan 2 (STP Sie Surveilens 2012) menjadi urutan ke 1 (STP Sie Surveilens 2015) dan menjadi penyebab kematian pertama (Riskesdas 2013). Selain itu secara global, WHO memperkirakan PTM telah menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Angka kematian dan kesakitan tersebut sebagian besar terjadi pada penduduk dengan sosial ekonomi menengah kebawah. P prevelansi diabetes melitus di perkotaan mencapai 14,7 persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen. Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan telah menjadi penyebab kematian urutan ketujuh di dunia.
Dengan demikian PTM merupakan prioritas program
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka Dinas
Kesehatan DIY akan menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Posbindu (PPTM
Terintegrasi) bagi PNS di lingkunagan instansi Pemda DIY. Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan hari Senin s/d Rabu tanggal 25 s/d 27 April 2016 di Aula Dinas Kesehatan DIY. (agp 2.0)