Detail Info Kegiatan


  • 11 Juni 2025
  • 16
  • Info Kegiatan

PSC 119 DIY Melakukan Penjagaan Medis Dalam Acara Garebeg Besar

Garebeg atau yang umumnya disebut "Grebeg" berasal dari kata "gumrebeg", mengacu kepada deru angin atau keramaian yang ditimbulkan pada saat berlangsungnya upacara tersebut. Dalam Grebeg ini, masyarakat dibagikan ubarampe (perlengkapan yang ada dalam upacara adat) dari gunungan, yang memiliki makna perwujudan kemakmuran Keraton atau pemberian dari raja kepada rakyatnya. Jadi makna Garebeg Besar secara singkatnya adalah perwujudan rasa syukur, mangayubagya Idul Adha, yang diwujudkan dengan memberikan rezeki pada masyarakat melalui ubarampe gunungan yang berupa hasil bumi dari tanah Mataram.

Keraton Jogja kembali menggelar Hajad Dalem Grebeg Besar memperingati Idul Adha 1445 H pada Sabtu, 7 Juni 2025. Hajad Dalem Garebeg Besar digelar sehari setelah Hari Idul Adha 1446 H ini berlangsung dengan tertib dan lancar. Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari di kawasan Kagungan Dalem Masjid Gedhe Yogyakarta, ratusan warga telah memadati area pembagian ubarampe dengan tertib tanpa adanya tindakan anarkis untuk ‘ngalap berkah’, di mana ubarampe gunungan secara langsung dibagikan oleh abdi dalem Keraton.

Keraton Yogyakarta tahun ini membagikan enam gunungan yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyat. Gunungan-gunungan tersebut dibagikan di empat titik utama, yakni Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, Ndalem Mangkubumen, dan Kompleks Kepatihan. Sebanyak lima gunungan dibawa menuju Masjid Gedhe untuk didoakan, sebelum dibagikan di halaman Masjid Gedhe secara tertib kepada masyarakat yang telah menunggu. Isi gunungan yang dibagikan berupa hasil bumi, seperti wajik dan rengginang, yang mengandung filosofi berkah, kesejahteraan, dan harapan atas kelimpahan rezeki.

Carik Kawedanan Widya Budaya, KRT Widyacandra Ismayaningrat menjelaskan bahwa gunungan pada Grebeg kali ini tidak dirayah atau diperebutkan oleh masyarakat. Konsep awal dari pembagian gunungan adalah masyarakat diminta untuk nyandhong atau dalam bahasa Indonesia berarti menunggu giliran untuk mendapatkannya. Ini merupakan perlambang kesabaran manusia, berbeda dengan merayah (merebut), karena kesannya yang kuat pasti yang akan mendapatkan dahulu.

PSC 119 DIY bersama dengan PMI DIY, BASARNAS, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, PSC 119 YES, PMI Kota Yogyakarta, PMI Ranting Kraton, Saka Bakti Husada, Sarsatlinmas DIY, Sidokes Polresta Yogyakarta, Puskesmas Kraton, Puskesmas Pakualaman, Puskesmas Ngampilan, Puskesmas Gondomanan bertindak sebagai tim kesehatan telah mengikuti rangkaian acara Grebeg Besar. Selama kegiatan berlangsung, terdapat setidaknya 45 pasien yang merupakan prajurit, abdi dalem, dan masyarakat yang mengalami keluhan seperti pusing, pingsan, kelelahan, kram otot, nyeri perut, mual, muntah, dan sesak nafas yang membutuhkan penanganan medis. Semua pasien dilakukan penanganan di lokasi, tidak ada yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan. (sdp).

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 22.337
  • Bulan Ini

  • 3.094.979
  • Total Kunjungan

  • 32.812.778