PSC 119 DIY Melakukan Penjagaan Kesehatan Dalam Acara Lumbung Mataraman 2024
Hari Pangan Sedunia atau World Food Day merupakan peringatan global yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Peringatan ini merupakan momen untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kelaparan dan kekurangan pangan di berbagai belahan dunia.
FAO menetapkan tema yang berbeda setiap tahunnya untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. Adapun tahun 2024 ini, tema yang diusung, yaitu "Right to foods for a better life and a better future" atau "Hak atas pangan untuk kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik." Tema ini menyoroti pentingnya pemenuhan hak atas pangan. Hak atas pangan ini tidak hanya diwujudkan dengan tersedianya pangan saja, tetapi juga bagaimana pangan tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat serta aman untuk dikonsumsi, sehingga dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Tema tersebut ditetapkan berdasarkan masalah pangan yang dihadapi dunia saat ini dimana saat ini sekitar 733 juta orang menghadapi kelaparan akibat guncangan cuaca, konflik, kemerosotan ekonomi, ketidaksetaraan, dan pandemi. Dampak paling parah dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan, terutama rumah tangga petani, yang mencerminkan ketidaksetaraan yang meluas di dalam dan antar negara.
Dengan mentransformasi sistem pertanian pangan, terdapat potensi besar untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mendukung mata pencaharian yang damai, tangguh, dan inklusif bagi semua. Oleh karena itu, melalui tema ini diharapkan semua orang dapat memperoleh haknya untuk mendapatkan pangan yang lebih baik.
Hari Pangan Sedunia atau World Food Day diperingati di berbagai daerah termasuk di Provinsi DI Yogyakarta melalui Festival Lumbung Mataraman pada 16-17 Oktober 2024 yang digelar di lapangan Panahan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
PSC 119 DIY bertindak sebagai tim kesehatan telah mengikuti rangkaian acara Lumbung Mataraman selama dua hari. Selama kegiatan berlangsung, terdapat setidaknya 15 pengunjung acara yang mengeluh pusing, kelelahan, nyeri perut, dan mengalami luka, yang membutuhkan penanganan medis. Semua pasien dilakukan penanganan di lokasi, tidak ada pengunjung yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan. (sdp)