Praktik Baik Konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri dan Update Fitur Pencatatan TTD pada Mobscreen Penjarkes
Pada hari Kamis 22 Agustus 2024 Dinas Kesehatan DIY melaksanakan Workshop Implementasi Sekolah Madrasah Sehat terkait Peningkatan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Pembina UKS dari 5 Kabupaten dan Kota, Kemenag, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Dalam pembukaan oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Gizi dan Kesehatan Jiwa dr Prahesti Fajarwati, MPH, disampaikan bahwa skrining anemia telah dilaksanakan di DIY. Dalam SKI 2023 tercatat proporsi remaja putri yang mendapat tablet anemia secara nasional adalah 45,2%, dan di DIY 60,1%. Meskipun lebih tinggi dibanding nasional namun diperlukan upaya-upaya untuk peningkatan baik dari kualitas program maupun kualitas informasi dan data yang tentunya melibatkan banyak pihak utamanya dari satuan pendidikan.
Dalam kegiatan ini dipaparkan praktik baik pelaksanaan gerakan sekolah sehat dan aksi bergizi dari SMPIT Tunas Mulia, Kec. Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Kepala Sekolah SMPIT Tunas Mulia Eni Triana Yuliana, M.Pd menyampaikan bahwa sekolah telah melaksanakan upaya-upaya sebagai bagian dari gerakan sekolah sehat meliputi upaya sehat bergizi melalui pelayanan konsumsi siswa dengan catering sekolah; sehat fisik melalui pembiasaan jumat sehat olahraga selama 10 menit, sehat imunisasi dilakukan bekerjasama dengan puskesmas, sehat jiwa melalui kegiatan penyuluhan mental health dari psikolog, asesmen psikolog ketika awal masuk pada seluruh siswa, konsultasi rujukan dan pembelajaran menyenangkan, sehat lingkungan dilakukan dengan pembiasaan siswa untuk gerakan memungut sampah yang ditemukan. SMPIT Tunas Mulia telah secara rutin melakukan pengisian hasil kegiatan skrining kesehatan melalui Mobscreen Penjarkes, sekolah juga menyediakan tutorial penggunaan Mobscreen bagi siswa. Pemberian TTD dilaksanakan secara rutin seminggu sekali dengan jadwal masing-masing kelas. Dukungan pelaksanaan TTD tidak hanya dari wali kelas namun dari TU dan anggota lain yang turut membantu koordinasi dalam penyediaan dan pengemasan TTD bagi siswi.
Selanjutnya upaya peningkatan kualitas kesehatan peserta didik telah dilakukan di sekolah sebagai bagian dari program usaha kesehatan sekolah (UKS) salah satunya melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada peserta didik putri pada tingkat SMP dan SMA. Setiap siswi putri secara rutin mendapatkan TTD dan dikonsumsi bersama-sama di sekolah setiap minggu untuk mencegah anemia. Pencatatan dan pelaporan konsumsi TTD selama ini masih dilakukan secara manual oleh sekolah kepada puskesmas pembina.
Dinas Kesehatan DIY melalui Mobscreen Penjarkes memfasilitasi pencatatan konsumsi melalui fitur pelaporan TTD yang dapat diisi langsung oleh siswi di sekolah atau di rumah. Pencatatan dapat dilakukan melalui akun aplikasi Mobscreen Penjarkes yang dapat diunduh dan diinstal oleh pengguna android maupun IOS. Pengenalan fitur baru pencatatan TTD disampaikan oleh narasumber Adi Prasetyo S.Kom,M.Kom dari vendor penyedia aplikasi. Mobscreen Penjarkes sendiri merupakan aplikasi untuk pencatatan skrining kesehatan yang secara rutin dilaksanakan di sekolah dari jenjang SD sampai dengan SMA. Adanya fitur baru pencatatan konsumsi TTD akan memudahkan sekolah maupun puskesmas untuk mendapatkan informasi konsumsi secara cepat dan real time, sehingga dapat menjadi dasar evaluasi untuk pelaksanaan program. Pengisian secara mandiri juga diharapkan dapat menjadi media pengingat bagi remaja untuk rutin mengkonsumsi TTD setiap minggunya. Bagi remaja yang belum memiliki akses hp sendiri, dapat mengisi menggunakan hp milik orang tua sehingga sekaligus sebagai bentuk pengingat bagi orang tua untuk mendorong remaja putri nya mengkonsumsi TTD secara rutin. Penggunaan fitur TTD ini telah dilakukan uji coba tahap pertama dan akan diuji coba kembali untuk memastikan dapat berjalan dengan baik dan lancar.