Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan Olahraga Melalui Workshop Kebugaran Jasmani bagi Semua Kelompok Usia
Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga atau latihan fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dengan olahraga atau latihan fisik yang benar akan dicapai tingkat kesegaran jasmani yang baik dan merupakan modal penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Olahraga adalah kegiatan dalam peri kehidupan manusia yang tidak hanya melibatkan aspek jasmani, tetapi juga aspek rohani dan aspek sosial. Dengan demikian maka menjadi semakin jelas betapa luasnya lingkup kesehatan olahraga yaitu meliputi aspek jasmani, aspek rohani dan aspek sosial.
Upaya kesehatan olahraga mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. Penyelenggarakan upaya kesehatan olahraga dilaksanakan secara berjenjang oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai pada pelaksanan di tempat kerja, dengan melibatkan peran lintas program, lintas sektor, swasta (dunia usaha), LSM dan peran aktif seluruh masyarakat. Bentuk kegiatan pelayanan Kesehatan Olahraga di puskesmas antara lain berupa program kebugaran jasmani pada pekerja, program kebugaran jasmani pada jamaah haji, program kebugaran jasmani pada anak sekolah dan pembinaan kelompok olahraga.
Program Kesehatan Olahraga di puskesmas bukan merupakan program esensial, tetapi merupakan program pengembangan. Salah satu tantangan pelayanan kesehatan olahraga di puskesmas adalah petugas pengelola bukan merupakan jabatan fungsional tertentu, sehingga sering terjadi rotasi petugas pengelola program yang akan berdampak pada kapasitas petugas dan keberlangsungan program. Kapasitas sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam mendorong petugas untuk pelaksanaan program. Mempertimbangkan kondisi di atas, maka perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas petugas secara berkesinambungan. Dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi, maka petugas memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan DIY melakukan Workshop Kebugaran Jasmani bagi Semua Kelompok Usia.
Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 6 – 7 Juni 2024 di Ruang Bima Balai Pelatihan Kesehatan DIY yang dilaksanakan secara hybrid diikuti oleh 90 orang. Peserta workshop berasal dari Dinas Kesehatan DIY, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas. Narasumber yang dihadirkan pada workshop tersebut berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNY (Prof. Dr. Sri Winarni, M. Pd. dan Fitria Dwi Andriyani, PhD), Sekolah Vokasi UNY (Prof. Dr. Ali Satia Graha, M. Kes), dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) DIY (Drs. Kadarmanta Baskara Aji). Materi yang dibahas pada workshop tersebut adalah Program Kebugaran Jasmani Pada Orang Sehat, Pertolongan Pertama Pada Cedera Olahraga, Program Kebugaran Jasmani Pada Anak Sekolah, dan Program Pembinaan Kelompok Olahraga Masyarakat. Pada akhir sesi worshop dilakukan diskusi terkait penyusunan program kebugaran jasmani pada anak sekolah. Peningkatan kebugaran jasmani pada anak sekolah dirasa penting, mengingat gaya hidup anak sekolah pada saat ini lebih banyak perilaku sedantary dan kurang aktifitas fisik yang mengakibatkan menurunnya tingkat kebugaran. Acara dibuka oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Gizi dan Kesehatan Jiwa Dinkes DIY. Dalam arahannya disampaikan bahwa rata-rata level puskesmas untuk program kesehatan olahraga masih ada di level 1 (satu). Jika memiliki penanganan cedera maka dapat masuk ke level 3. Harapannya dengan pengetahuan K3 dalam pertemuan kali ini bisa menaikkan level puskesmas lebih baik lagi.