Penanganan Khusus Pasien Penyakit Jantung Saat Hamil
Hallo Sobat Jogja! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya!
Pada kesempatan kali ini, yuk kita menambah wawasan tentang pasien penyakit jantung saat hamil! Artikel ini kami dapatkan dari teman sejawat kami, dr Indira Kalyana Makes dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Yuk kita baca bersama-sama..
Saat ini risiko penyakit jantung selama kehamilan meningkat karena usia ibu saat melahirkan pertama kali menjadi semakin tua. Meskipun hal ini, tidak secara langsung menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, kehamilan pada usia reproduksi lanjut (40-50 tahun) lebih sering terkait dengan faktor risiko kardiovaskular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Negara-negara barat melaporkan bahwa penyakit jantung ibu menjadi penyebab utama kematian selama kehamilan. Hal ini dapat terjadi karena lebih banyak wanita dengan penyakit jantung bawaan mencapai usia subur. Masalah yang paling umum mendominasi pada kehamilan yaitu hipertensi, penyakit jantung bawaan ibu, dan juga penyakit penyakit jantung rematik.
Oleh karena itu penting untuk mengenali bahwa setiap kasus penyakit jantung pada kehamilan memerlukan pendekatan khusus, yang disesuaikan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Dalam artikel ini, penulis akan uraikan lebih lanjut apa saja penanganan khusus pasien penyakit jantung saat hamil.
Konseling Pra-Kehamilan
Semua wanita dengan penyakit jantung yang diketahui ingin memulai kehamilan, memerlukan konseling pra-kehamilan. Pengambilan keputusan yang tepat bagi ibu sangat penting dengan mempertimbangkan tidak hanya kondisi medis tetapi juga konteks emosional dan budaya, masalah psikologis, dan tantangan etika. Khususnya pada pasien dengan risiko tinggi kehamilan, perencanaan kehamilan harus didiskusikan sejak dini.
Untuk memperkirakan risiko, dokter akan melakukan beberapa tes seperti elektrokardiogram (EKG) atau ekokardiografi sebelum perencanaan kehamilan. Dalam kasus penyakit pada pembuluh darah aorta, pemeriksaan radiografi aorta lengkap dengan CT Scan atau MRI diperlukan untuk konseling pra-konsepsi yang tepat.
Beberapa aspek akan dokter didiskusikan dalam tahap konseling pra-kehamilan ini, termasuk prognosis jangka panjang, tingkat kesuburan dan keguguran, risiko kambuhnya penyakit bawaan, terapi obat, perkiraan risiko ibu, janin yang diharapkan, dan rencana perawatan kehamilan dan persalinan. Rencana manajemen multidisiplin juga akan dibuat dan didiskusikan dengan pasien. Selain itu, perhatian terhadap kebiasaan yang tidak sehat termasuk kelebihan berat badan, merokok, dan mengonsumsi alkohol juga penting, karena hal ini dapat memiliki dampak yang jelas terhadap hasil kehamilan dan janin. Kehamilan adalah waktu yang sangat tepat untuk merekomendasikan gaya hidup sehat, termasuk berhenti merokok.
Perawatan dengan Tim Multidisiplin
Bagi wanita yang memiliki risiko komplikasi sedang atau tinggi selama kehamilan, perlu dilakukan manajemen selama kehamilan di pusat kesehatan khusus yang dikelola oleh tim ahli yang disebut Tim Jantung Kehamilan. Tim ini minimal harus terdiri dari ahli jantung, dokter kandungan, dan dokter anestesi, yang semuanya memiliki pengalaman dalam mengelola kehamilan yang berisiko tinggi pada wanita dengan penyakit jantung.
Dalam beberapa kasus, mungkin juga melibatkan ahli lain seperti ahli genetika, ahli bedah jantung dada, dokter spesialis jantung anak, ahli neonatologi, ahli hematologi, dan lainnya sesuai kebutuhan.
Pentingnya pencatatan rekam medis juga diutamakan, dengan kesimpulan dan rekomendasi yang dicatat dan dapat diakses 24 jam sehari. Hal ini bertujuan agar informasi yang diperlukan dapat segera tersedia kapan pun dibutuhkan. Dengan melibatkan tim ahli yang beragam, diharapkan dapat memberikan perawatan yang terbaik dan terkoordinasi untuk ibu hamil dengan risiko komplikasi tinggi.
Diagnosis Penyakit Jantung pada Kehamilan
Selama kehamilan, mendiagnosis masalah jantung bisa lebih sulit karena ada perubahan alami pada tubuh ibu hamil yang mirip dengan penyakit kardiovaskular. Meskipun begitu, banyak masalah jantung dapat terdeteksi dengan wawancara medis yang teliti dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Jika ibu hamil mengalami sesak napas yang tidak proporsional atau tidak dapat dijelaskan, atau terdengar suara jantung yang tidak normal, disebut murmur patologis, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan dengan menggunakan alat bernama ekokardiografi. Tekanan darah juga perlu diukur dengan metode standar, dan pemeriksaan proteinuria, yaitu adanya protein di dalam urine, diperlukan terutama jika ibu hamil memiliki riwayat hipertensi atau preeklampsia.
Untuk mendukung diagnosis, beberapa tes khusus dapat dilakukan. Elektrokardiografi (EKG) dapat memberikan gambaran tentang aktivitas listrik jantung. Pada ibu hamil, sering terjadi perubahan pada EKG, seperti deviasi sumbu jantung ke kiri atau perubahan pada gelombang ST/T. Pemantauan Holter dianjurkan untuk pasien dengan masalah irama jantung yang sudah diketahui sebelumnya.
Ekokardiografi adalah metode pencitraan yang disukai selama kehamilan, yang dapat memberikan gambaran lebih rinci tentang struktur jantung. Meskipun terdapat perubahan normal pada gambaran jantung selama kehamilan, ekokardiografi tetap dapat mendeteksi masalah yang lebih serius.
Persalinan pada Wanita dengan Penyakit Jantung
Pada saat persalinan, ada beberapa pertimbangan khusus yang perlu diperhatikan, terutama bagi wanita dengan penyakit jantung. Induksi persalinan mungkin perlu dipertimbangkan pada usia kehamilan 40 minggu untuk mengurangi risiko operasi caesar darurat dan risiko bayi lahir mati. Keputusan ini bergantung pada kondisi jantung, pemeriksaan serviks, kesehatan janin, dan kematangan paru-paru janin.
Saat mempertimbangkan persalinan pervaginam atau bedah sesar, perlu diperhatikan bahwa bedah caesar elektif tidak selalu memberikan manfaat yang lebih baik untuk ibu. Persalinan pervaginam umumnya dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap kehilangan darah dan infeksi. Bedah caesar direkomendasikan untuk kasus tertentu, seperti indikasi kebidanan atau pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu
Penanganan pasien dengan penyakit jantung selama kehamilan memerlukan pendekatan holistik dan kolaboratif. Dengan memahami kategori risiko, melibatkan tim perawatan multidisiplin, dan memanfaatkan teknologi medis terkini, kita dapat mengoptimalkan perawatan ibu dan bayi. Dengan terus mengeksplorasi, kita dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan memberikan harapan bagi masa depan bagi mereka yang menghadapi tantangan penyakit jantung selama kehamilan.
Sumber :
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3456/penanganan-khusus-pasien-penyakit-jantung-saat-hamil