Detail Artikel


  • 28 Februari 2021
  • 3.604
  • Artikel

Pemanfaatan Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis TBC di DIY

Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia yang terjadi sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini sangat terasa terutama di bidang Kesehatan. Salah satu dampaknya adalah terhadap program pengendalian Tuberkulosis (TBC) yaitu berkurangnya terduga TBC yang berkunjung ke fasyankes dan terbatasnya kegiatan penemuan aktif TBC ke masyarakat. Hal ini berdampak pada penurunan angka penemuan kasus TBC pada tahun 2020 sebesar 25,3% secara nasional, sedangkan di DIY terjadi penurunan sebesar 13% dinbandingkan tahun 2019.

            Salah satu upaya untuk meningkatkan penemuan kasus TBC adalah penggunaan alat diagnosis yang lebih sensitif dalam mendeteksi kuman TBC yaitu alat tes cepat molekuler (TCM). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis disebutkan bahwa penegakan diagnosis TBC adalah menggunakan TCM bagi faskes yang mempunyai akses TCM. Sampai akhir tahun 2020 di DIY sudah tersedia 13 alat TCM dengan spesifikasi 4 modul (kapasitas satu kali pemeriksaan 4 sampel) yang tersebar di 5 kabupaten/kota (Tabel 1). Mekanisme rujukan sampel dahak dari puskesmas dan rumah sakit ke 13 faskes TCM diatur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota agar optimal.

Tabel 1. Distribusi Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) di D.I. Yogyakarta

Tahun 2012-2020

 

            Alat TCM digunakan untuk memeriksa sampel dahak semua terduga TBC baik TBC sensitif obat maupun TBC resisten obat. Monitoring dan evaluasi penggunaan alat TCM dilakukan setiap bulan untuk melihat tingkat penggunaan (utilisasi) masing-masing alat. Standar minimal utilisasi TCM dengan 4 modul adalah 200 sampel per bulan. Utilisasi TCM secara keseluruhan di DIY selalu meningkat dari tahun ke tahun, namun pada tahun 2020 beberapa alat TCM mengalami penurunan utilisasi sebagai dampak menurunnya suspek TB akibat pandemi Covid-19 (Tabel 2).

 

Tabel 2. Tingkat Penggunaan Alat Tes Cepat Molekuler (TCM)

di D.I.Yogyakarta Tahun 2019-2020

 

 

 

Kenaikan 9,1% di masa pandemi Covid-19 ini masih lebih baik dibandingkan rerata nasional yang mengalami penurunan dari 50% pada tahun 2019 menjadi 31% pada tahun 2020. Namun demikian, masih perlu upaya yang lebih baik lagi agar semua alat TCM dapat mencapai utilisasi minimal 80% pada akhir tahun 2021.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 1.488
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.898.355