Sekilas Info; Apa itu Malaria?
Malaria, siapa yang tak kenal dengan penyakit ini? Yaa, penyakit yang pernah heboh mewabah di berbagai penjuru tanah air, dan pernah menjadi pemicu ditetapkannya hari Kesehatan Nasional oleh Presiden waktu itu, Ir. Soekarno ini, kini sepertinya pamornya sudah meredup. Geliat malaria dalam meneror derajat kesehatan manusia tidak lagi seseram dulu kala, yang hampir ditemukan pada setiap wilayah. Kini, malaria hanya mengendap pada satu wilayah tertentu saja, atau yang dalam istilah epidemologi disebut endemi. Walau begitu, tetap saja malaria perlu diwaspadai ancamannya.
Di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY, malaria menjadi suatu permasalahan kesehatan yang belum mampu diselesaikan sampai saat ini. Uniknya, malaria ini hanya terjadi kasusnya pada wilayah di Kabupaten Kulon Progo yang termasuk pada lingkungan lereng bukit menoreh, yaitu kecamatan Kokap, Girimulyo, dan Samigaluh. Tak ada kasus malaria ditemukan di wilayah DIY lainnya, tetapi hanya endemic di wilayah ini. Berbagai upaya telah dilakukan, dan semoga saja dengan upaya-upaya tak henti ini dapat segera terselesaikan permasalahan malaria di wilayah DIY, khususnya di 3 wilayah di Kabupaten Kulon Progo ini.
Sebenarnya, apa itu malaria? Walaupun kita tinggal bukan di wilayah rawan malaria seperti tersebut di atas, namun tiada salahnya kita untuk mengetahui apa itu malaria, agar kita bisa lebih waspada, dan mengerti upaya antisipasinya. Juga diharapkan agar dapat membantu upaya-upaya penyelesaian permasalahan kesehatan di wilayah DIY khususnya.
Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia.
Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah karena punya gejala yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu diketahui bahwa keduanya berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa visrus Dengue.
Gejala Penyakit Malaria
Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam, menggigil,
nyeri otot persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual, muntah, batuk
dan diare. Gejala khas malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan
berkeringat yang terjadi berulang ulang. Pengulangan bisa berlangsung tiap
hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis malaria yang
menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat rusaknya sel darah
merah dan sel hati.
Infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan gejala : Menggigil, Demam tinggi, Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh, Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise). Sedangkan tanda dan gejala lain antara lain sakit kepala, Mual, Muntah, Diare.
Dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam tubuh
manusia selama beberapa bulan. Sementara itu, infeksi akibat parasit P.
falciparum biasanya lebih serius dan lebih mengancam nyawa. Sehingga ketika
merasakan gejala tersebut, penangan dokter lebih awal sangat disarankan.
Penyebab Malaria
Parasit yang menyebabkan malaria disebut plasmodium. Ada 170 jenis plasmodium,
tapi hanya empat yang menyebabkan malaria pada manusia :
- P. falciparum, merupakan jenis yang banyak terdapat di Afrika dan menyebabkan gejala yang parah.
- P. vivax, merupakan jenis yang banyak terdapat di daerah tropis Asia.
- P. malariae, banyak terdapat di Afrika dan dapat berdiam di aliran darah tanpa menimbulkan gejala apapun untuk beberapa tahun.
- P. ovale, banyak terdapat di Afrika bagian barat.
Proses Penularan Penyakit Malaria
Penularan parasit plasmodium kepada manusia adalah melalui nyamuk anopheles
betina. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, nyamuk
tersebut menyedot parasit yang disebut gametocytes. Parasit tersebut
menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk dan kemudian merambat
ke kelenjar ludah nyamuk. Pada saat menggigit anda, nyamuk ini menyuntikan
parasit ke aliran darah anda. Menuju hati kemudian melipatgandakan diri.
Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa penularan dari wanita
hamil ke janin. Malaria juga dapat menular melalui transfusi darah.
Pencegahan dan Cara Pengobatan
Tidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria. Pada negara-negara endemik
cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan nyamuk dari manusia dengan memakai
obat nyamuk atau jaring nyamuk.
Cara Pencegahan
Biasanya pemerintah melakukan foging (pengasapan) di tempat-tempat endemik
malaria. Namun kita juga bisa melakukan pencegahan seperti berikut:
- Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
- Menggunakan krim anti nyamuk
- Memasang kelambu anti nyamuk
- Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
- Jangan keluar rumah setelah senja
- Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga
teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit malaria!
Cara Pengobatan
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengobatan malaria yaitu : jenis
plasmodium yang menginfeksi, keadaan klinis pasien (usia dan kehamilan) dan
jenis obat yang cocok untuk plasmodium penginfeksi. Jenis obat tergantung dari
daerah geografis tempat plasmodium tersebut hidup. Hal tersebut disebabkan
adanya plasmodium yang sudah resisten terhadap beberapa obat pada daerah daerah
tertentu.
Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra vena.
Sumber :
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com