IMPLEMENTASI DAN TANTANGAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DALAM PELAYANAN DASAR DI DIY
Pendekatan Keluarga merupakan strategi utama dalam implementasi Dinas Kesehatan DIY dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah, intervensi berbasis data, dan penguatan jejaring pelayanan primer. Kunjungan rumah dilakukan oleh kader, intervensi berbasis data kesehatan keluarga dan demografi, serta penguatan jejaring pelayanan primer dilakukan melalui integrasi layanan primer (ILP) misal penguatan puskesmas, pustu, dan posyandu.
Implementasi PIS-PK di DIY
Pada tanggal 18 Februari 2025, Dinas Kesehatan DIY mengadakan pertemuan koordinasi mengenai implementasi PIS-PK di DIY. Salah satu aplikasi dalam program ini adalah aplikasi Keluarga Sehat untuk pencatatan dan pemantauan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Namun, aplikasi ini mengalami kendala karena tidak dapat diakses oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sejak 31 Desember 2024 dan Dinas Kesehatan DIY sejak 1 Januari 2025. Hal ini mengakibatkan pencatatan dan pelaporan data kesehatan keluarga menjadi terhenti. Dibalik itu, Dinas Kesehatan Kab. Kulonprogo dan Gunungkidul memiliki aplikasi tersendiri untuk mencatat IKS di wilayahnya.
Dalam pertemuan koordinasi ini, dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes. selaku Kepala Seksi Pelayanan dan Standarisasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan menekankan bahwa aplikasi Keluarga Sehat ini sangat penting dalam keberlanjutannya karena dapat mendukung pencapaian indikator kesehatan.
Capaian dan Permasalahan
Pada tanggal 31 Desember 2024 adanya rekapitulasi data IKS DIY menunjukkan tercapainya indikator yang bervariasi di tiap Kabupaten/Kota. Beberapa indikator, misal imunisasi dasar lengkap dan persalinan di fasilitas kesehatan telah mencapai angka lebih dari >95%. Namun, indikator yang masih menjadi tantangan misal kepatuhan pengobatan penderita hipertensi (31,36%) dan tuberkulosis (39,62%). Dalam diskusi ini melibatkan berbagai pihak selain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu Bappeda DIY. Pembahasan lainnya, adanya strategi pemantauan kesehatan keluarga dan solusi jangka panjang untuk memastikan data kesehatan tetap terdokumentasi dengan baik.
Beberapa strategi untuk mengatasi kendala yang ada, Dinas Kesehatan DIY bersurat ke Kementerian Kesehatan untuk memastikan kebijakan keberlanjutan aplikasi Keluarga Sehat, mendapatkan kepastian terkait program PIS-PK, mengusulkan apabila Aplikasi Keluarga Sehat tetap berjalan, maka pemeliharaan Aplikasi Keluarga Sehat tetap terjaga serta ada penanggungjawab aplikasi yang bisa dihubungi.
Dengan demikian, apabila ada kendala aplikasi Keluarga Sehat yang perlu segera diatasi agar tujuan dari program PIS-PK dapat tercapai secara optimal. Adanya kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Pemerintah Pusat dan Daerah, baik Dinas Kesehatan DIY maupun Dinas kesehatan Kabupaten Kota, Puskesmas, masyarakat sebagai kunci keberhasilan dalam mewujudkan keluarga sehat di Yogyakarta.