DINKES DIY SELENGGARAKAN SOSIALISASI HIV/AIDS PADA REMAJA
Remaja adalah periode yang kompleks di mana individu mengalami perubahan secara signifikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Usia remaja berada pada rentang 15-24 tahun. Remaja merupakan kelompok umur yang memiliki karakteristik unik: masa eksplorasi identitas diri, keinginan akan kebebasan, serta kebebasan berpikir dan bertindak. Generasi muda merupakan kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV karena kurangnya pengetahuan mereka tentang HIV.
Remaja memiliki misi untuk membantu pemerintah untuk menjadi agen perubahan bagi rekan-rekan mereka dengan memberikan pendidikan dan informasi yang tepat untuk mengatasi seks bebas, narkoba, infeksi menular seksual, dan HIV/AIDS. Meningkatnya prevalensi HIV pada semua kelompok umur, termasuk remaja, menjadi landasan pentingnya pencegahan sedini mungkin. Selain itu, misinformasi mengenai infeksi HIV/AIDS dapat mempengaruhi terbentuknya stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS, sehingga berujung pada pengucilan terhadap ODHIV dan dengan menyediakan informasi yang akurat, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks remaja, dapat memainkan peran vital dalam membentuk sikap dan perilaku remaja terkait HIV/AIDS. Oleh karena itu, penguatan edukasi perlu terus ditingkatkan sebagai bagian integral dari upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di kalangan remaja.
Sebagai bentuk tanggungjawab atas generasi muda, Dinas Kesehatan DIY menyelanggarakan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja yang telah diselenggrakan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Dinas Kesehatan DIY pada hari Rabu, 24 Juli 2024. Kegiatan ini menghadirkan sasaran peserta remaja binaan dari berbagai lintas sektor instansi vertikal dan OPD tingkat provinsi dan kabupaten kota. Kelompok sasaran remaja tersebut adalah Duta Genre binaan BKKBN DIY, Pramuka Saka Bakti Husada, Karang Taruna binaan Dinas Sosial DIY, Forum Komunikasi Pengurus OSIS binaan Dikpora DIY, dan Forum Anak binaan DP3AP2 DIY. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota DIY dan lintas sektor terkait.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula BLKK DIY ini menghadirkan narasumber yang berasal dari klinisi dokter spesialis penyakit dalam, Yayasan Victory Plus, PKVHI/Konselor dan pakar media promosi kesehatan. Salah satu peserta yang merupakan Duta Genre DIY menyatakan, “Kami sangat senang sekali bisa diundang di acara sosialisasi ini. Ini merupakan ilmu tambahan bagi kami sebagai Duta Genre dan tentunya ilmu sudah didapatkan akan kami teruskan kepada teman-teman yang lainnya. Kami juga belajar untuk tidak bersikap diskriminasi pada para penderita ODHIV tentunya.”
Peer educator menjadi satu strategi efektif untuk mengubah perilaku pada remaja, memberikan kesempatan belajar untuk mempromosikan perilaku kesehatan tentang HIV/AIDS. Oleh karena itu kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk menciptakan pendekatan yang holistik dan efektif dalam pencegahan HIV/AIDS, mengatasi stigma, meningkatkan akses ke layanan kesehatan, dan mengubah perilaku masyarakat. Rencana tindak lajut dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan, khususnya pada remaja ini diharapakan bahwa para peer educator dapat kembali mensosialisasikan ilmu yang sudah didapatkan kepada para sesama remaja dan generasi muda lainnya sebagai bentuk tanggung jawab bersama.