Dinkes DIY Sambut Kunjungan Delegasi Kementerian Kesehatan Vietnam dan UNICEF Terkait Kesiapsiagaan Gizi dan Situasi Bencana
Pada hari Selasa, 14 Januari 2025 Dinas Kesehatan DIY menerima kunjungan dari delegasi kementerian kesehatan Vietnam, UNICEF dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI dalam rangka kaji banding kesiapsiagaan dalam penanganan bencana terutama terkait pengelolaan gizi. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk mempelajari bagaimana Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kesiapsiagaan di bidang gizi untuk menghadapi bencana baik dari proses penyiapan sumber daya manusia, fasilitas dan mekanisme penanganan tanggap darurat. Kunjungan tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan agenda diskusi di Dinas Kesehatan DIY dan kunjungan lapangan di posko bencana di Pakem Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan DIY drg Pembajun Setyaningastutie,M.Kes menyampaikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah dengan berbagai potensi bencana alam. Sebagaimana diketahui bahwa DIY pernah mengalami dua bencana besar yaitu gempa bumi pada tahun 2006 dan erupsi gunung merapi pada tahun 2010 yang mengakibatkan kerugian besar baik dari korban jiwa maupun materi. Belajar dari pengalaman tersebut, Pemerintah Daerah DIY dalam hal ini Dinas Kesehatan DIY sebagai kluster kesehatan membentuk HEOC (Health Emergency Operational Center). Didalam sistem komandu HEOC terdapat sub kluster gizi yang bertanggungjawab dalam penanganan gizi.
Upaya kesiapsiagaan dilaksanakan dalam berbagai tahap meliputi masa pra bencana, potensi terjadi bencana, dan tanggap darurat. Pada masa pra bencana, Dinas Kesehatan DIY telah menyusun standar operasional prosedur terkait gizi meliputi SOP koordinasi pendistribusian suplemen gizi dalam situasi bencana, SOP pengawasan bantuan pangan produk pengganti asi (susu formula, mpasi, produk bayi lainnya), SOP penapisan sasaran subklaster gizi di wilayah terdampak bencana, dan SOP koordinasi penyelenggaraan dapur PMBA. Selanjutnya penyiapan tenaga terlatih dilakukan dengan pelatihan tenaga gizi puskesmas, dinas kesehatan serta pertemuan gizi bencana lintas sektor. Saat ini telah ada 105 tenaga dari puskesmas dan rumah sakit yang telah dilatih gizi bencana, dan akan terus dilakukan pelatihan serupa pada tahun 2025 untuk menambah kesiapan dari seluruh kabupaten dan kota.
Upaya kesiapsiagaan tidak hanya dilakukan di tingkat provinsi tetapi juga intens dilaksanakan di Kabupaten Kota. Selanjutnya dr Esti Kurniasih, MKM Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menambahkan bahwa dinas kesehatan kabupaten Sleman telah banyak melakukan upaya-upaya teknis dalam gizi bencana meliputi pelatihan kader terkait gizi bencana, pelatihan PMBA masa tanggap darurat, serta bimbingan teknis lintas sektor dalam penyediaan dapur umum dan dapur PMBA. Mekanisme koordinasi kesiapsiagaan telah berjalan harmonis di kabupaten sleman dan dapat menjadi pembelajaran bagi kementerian kesehatan Vietnam yang juga memiliki potensi bencana alam.
Melalui agenda kunjungan ini diharapkan mampu meningkatkan kerjasama kedua negara dan dapat menjadi pembelajaran dalam kesiapsiagaan gizi mengingat potensi bencana yang dimiliki cukup berbeda.