Detail Artikel


  • 15 Februari 2021
  • 54.422
  • Artikel

BUDIDAYA KUNYIT HITAM (Curcuma caesia)

BUDIDAYA KUNYIT HITAM (Curcuma caesia)

 

Tanaman Kunyit/Kunir Hitam ini merupakan tanaman yang sangat langka, namun banyak khasiat yang terkandung didalamnya. Kunyit hitam merupakan salah satu kelompok tanaman Zingiberaceae, yang memiliki nama latin Curcuma caesia. Bentuk kunyit hitam sama seperti kunyit biasa namun rimpangnya berwarna hitam gelap jika sudah matang. Kunyit hitam berasal dari Negara India, disana dijadikan sebagai tanaman obat tradisional. Namun sayang sekali, tanaman ini jarang sekali ditemukan. Di Indonesia budidaya tanaman kunyit hitam sangatlah sedikit, padahal tanaman ini sangat dicari terutama dalam industri obat-obatan. Kandungan yang dimiliki tanaman ini sangatlah beragam seperti memiliki kandungan kurkumindesmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin. Kunyit hitam juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen, borneol dan sineil. Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah, protein, pati, vitamin C dan mineral. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk kesehatan terutama dalam masa penyembuhan. 

Nama lain dari kunyit hitam ini antara lain adalah cadvar di turki, black turmenic di inggris, black hardy, black curcuma dan masih banyak nama lainnya lagi di setiap negara. Batang tanaman kunyit hitam tidak berbeda dengan tanaman kunyit lainnya yaitu memiliki batang semu yang merupakan kumpulan dari banyak helaian daun dimana daunnya ini bisa dikelupas sampai habis. Batang tersebut memiliki panjang antara 33-55 cm. Daun tanaman kunyit hitam berbentuk lonjong dan memanjang dengan warna kemerahan pada bagian pinggirannya. Warna daunnya sebagian besar adalah hijau cerah sedangkan pada bagian sebaliknya memiliki warna hijau pucat. Tangkai daun memiliki warna putih gading yang cukup panjang. Warna bunga dari tanaman kunyit adalah putih dengan bagian lidah bunga berwarna ungu dan menjulur ke bawah. Bunga kunyit tidak mudah ditemukan karena cukup jarang berbunga. Rimpang kunyit merupakan tempat dimana terdapat persediaan makanan di dalamnya. rimpang kunyit ini memiliki ukuran yang berbeda-beda satu sama lainnya tergantung pada beberapa faktor penentu pembentuk rimpang. Kunyit hitam sudah cukup populer digunakan sebagai obat tradisional herbal terutama di negara asalnya, india. Di india, kunyit hitam  digunakan sebagai obat batuk dan pilek, pneumonia, demam dan penyakit asma. Selain itu kunyit juga digunakan sebagai pereda migren dengan cara ditumbuk dan ditempelkan ke dahi serta mampu mengatasi gigitan ular, serangga mematikan seperti kelabang dan kalanjengking. Di Indonesia sendiri, kepopuleran manfaat dari kunyit hitam ini juga cukup terkenal. Kunyit hitam biasanya digunakan sebagai jamu untuk mengatasi nyeri perut, menambah nafsu makah, menambah stamina dan mengtasi batuk. Selain itu juga digunakan sebagai pembersih darah. kunyit hitam juga digunakan sebagai obat ruam, kadas dan kudis. Kunyit hitam juga bisa membantu mengatasi kulit gatal. Hal ini dikarenakan kandungan di dalam kunyit hitam yang mampu menjadi antiinflamasi sehingga selain mengatasi kulit gatal, kunyit juga dapat dijadikan sebagai anti radang pada kulit yang gatal tersebut. Pada beberapa jenis obat yang mengatasi ruam juga tidak jarang mengandung ekstrak kunyit hal ini disebabkan karena kunyit sudah terbukti mampu menyembuhkan ruam.Penderita penyakit maag sebaiknya tidak ragu lagi untuk mengonsums kunyit. Hal iini dikarenakan kunyit dapat menekan asam lambung sehingga maag tidak akan terjadi pada anda. Itulah manfaat kunyit hitam yang bisa anda dapatkan sepenuhnya dengan cara mengonsumsi kunyit hitam. Untuk dapat mendapatkan kunyit hitam, anda tidak perlu cemas karena saat ini sudah banyak orang yang menjualnya bahkan secara online sheingga akan lebih mudah mendapatkannya tanpa harus keluar dari rumah. Namun demikian tetap harus memperhatikan dosis penggunaan kunyit hitam ini. para ahli menyarankan supaya anda tidak mengonsumsi kunyit hitam lebih dari 500 mg setiap harinya karena dosis tersebutlah yang pas bagi tubuh. jika melebihi dosis maka sangat mungkin terjadi berbagai efek samping seperti alergi dan gangguan kantong empedu.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 14.709
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.064.935