Detail Artikel


  • 15 September 2017
  • 72.080
  • Artikel

Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Teh dan Kopi?

Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Teh dan Kopi?

Mungkin di antara para pembaca sekalian, ada yang merupakan pecinta kopi, atau bahkan merupakan penggila kopi. Mungkin juga di antara pembaca sekalian, ada yang merupakan pecinta teh. Yaa, kopi dan teh merupakan 2 jenis minuman yang memiliki penggemar khusus, khususnya di Indonesia, dan lebih khusus lagi di Jogjakarta. Banyak café yang menspesialkan produknya pada kopi dan teh.

Lalu setelah mengkonsumsi kopi dan teh, apakah anda merasakan sering kencing? Jika iya, tidak perlu panik dan khawatir, karena anda tidak sendirian merasa demikian, dan itu wajar mengingat apa yang terkadung di dalam kopi dan teh. Yaa, kedua jenis minuman itu memang mengandung kadar kafein yang tinggi. Memang setiap merek kopi dan teh memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda. Namun diperkirakan bahwa secangkir kopi mengandung setidaknya 95 mg kafein dan pada teh sebanyak 26 mg kafein. Jika Anda meminum kopi dua atau tiga kali dalam satu hari, maka ini sudah melebihi anjuran konsumsi kafein dalam sehari. Menurut The American Academy of Pediatric, orang dewasa hanya dianjurkan untuk mengonsumsi kafein sebanyak 100 mg per hari. Sedangkan anak-anak sama sekali tidak diperbolehkan untuk meminum kopi.

Kafein tidak hanya terkandung di dalam kopi dan teh. Sebagian besar minuman berenergi dan beberapa merek minuman bersoda juga memiliki kafein di dalamnya. Menurut Food and Drug Administration, kafein digolongkan sebagai obat dan zat aditif pada makanan.

Dalam dunia medis, kafein sering kali digunakan untuk mengatasi kelelahan, kecemasan, serta menekan rasa sakit. Kafein aman untuk dikonsumsi, bahkan dikonsumsi dalam waktu yang panjang, tetapi harus dalam takaran yang sesuai. Namun karena kafein sudah banyak terkandung di dalam bermacam-macam makanan dan minuman, bisa saja seseorang mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan.

Konsumsi kafein yang berlebihan tentu saja akan menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan yaitu susah tidur, kelelahan, sakit pada perut, tremor otot, jantung berdebar-debar, merasa haus terus-menerus, diare, dan tekanan darah tinggi. Kondisi kelebihan kafein ini biasanya terjadi pada orang yang mengonsumsi kafein lebih dari 400 mg per hari.

Bahkan ketika Anda mengonsumsi kafein dalam jumlah yang wajar, kafein akan membuat Anda ke kamar mandi lebih sering karena ingin buang air kecil.  Jika Anda menjadi sering buang air kecil ketika atau setelah mengonsumsi kopi, teh, atau minuman yang mengandung kafein, itu adalah hal yang wajar. Kafein memang disebut sebagai zat diuretik, yaitu zat yang membuat ginjal mengeluarkan cairan lebih banyak.

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Human Nutrition and Diet menyatakan bahwa mengonsumsi kafein sebanyak 250 hingga 300 mg dapat meningkatkan jumlah urin hingga beberapa hari kemudian. Kenapa minum kafein mengakibatkan buang air kecil menjadi lebih sering? Bagaimana kafein bisa meningkatkan produksi urin?

 

1. Meningkatkan volume darah pada sistem renal

Sebagai simultan, kafein akan meningkatkan aktivitas jantung serta mempercepat aliran darah jika masuk ke dalam tubuh. Peningkatan aktivitas ini menyebabkan jantung semakin cepat berdenyut atau berdebar-debar dan meningkatkan tekanan darah. Semua tekanan darah meningkat, termasuk tekanan darah pada sistem renal – sistem yang mengatur pengeluaran urin – dan mengakibatkan volume darah juga meningkat.

Pada dasarnya, fungsi utama ginjal adalah menyaring darah serta mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh. Karena volume darah yang mengalir pada ginjal meningkat akibat konsumsi kafein, maka darah yang disaring semakin banyak dan pada akhirnya menghasilkan cairan urin yang juga banyak.

 

2. Kafein menghalangi penyerapan natrium dan air di dalam ginjal

Selain menyaring darah, ginjal juga bertanggung jawab untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan air di dalam tubuh. Jika jumlah natrium tidak seimbang di dalam tubuh maka akan menyebabkan berbagai gangguan fungsi sel tubuh. Dalam hal ini, kafein menghambat penyerapan natrium dan air pada ginjal.

Air yang diserap kembali oleh ginjal sebenarnya dilakukan untuk mempertahankan kondisi tubuh agar tidak kekurangan air. Namun jika hal ini terhambat, akan menyebabkan air terlalu banyak terbuang dan akhirnya Anda akan merasa ingin terus pipis.

 

3. Kafein melemaskan otot kandung kemih

Konsumsi kafein yang terlalu sering ternyata dapat berpengaruh pada kekuatan otot kandung kemih. Kandung kemih adalah tempat menampung air urin di tubuh sebelum dikeluarkan. Otot kandung kemih akan bereaksi ketika kandung kemih sudah penuh dan akhirnya menstimulasi otak untuk menimbulkan rasa ingin buang air kecil.

Pada orang yang terlalu sering mengonsumsi kafein, kafein menyebabkan otot kandung kemih melemah. Hal ini membuat kandung kemih tidak bisa menampung terlalu banyak cairan di dalamnya. Sehingga menyebabkan Anda semakin sering buang air kecil.

 

Sumber :

https://hellosehat.com

https://health.detik.com

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 21.854
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.061.115