Detail Artikel


  • 26 Maret 2020
  • 6.817
  • Artikel

Tanya Jawab Seputar Corona Virus (Covid-19)

1.    Apa itu coronavirus?

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari selesma atau common cold hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus COVID-19.

2.     Apa itu COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019.

3.    Apa saja gejala COVID-19?

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan datang secara bertahap. Beberapa orang terinfeksi tetapi tidak mengalami gejala apa pun dan tidak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang tertular COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Apabila orang lanjut usia dan mereka yang memiliki masalah medis sebelumnya (seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, diabetes, atau memiliki penyakit paru-paru) terinfeksi, mereka memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk sakit parah. Orang yang demam, batuk, dan kesulitan bernapas harus mencari perawatan medis.

4.    Bagaimana cara COVID-19 menyebar?

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang dengan COVID-19 batuk atau membuang napas. Percikan ni mendarat pada benda dan permukaan di sekitar orang tersebut. Orang lain kemudian tertular COVID-19 jika menyentuh benda atau permukaan ini kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Orang-orang juga dapat tertular COVID-19 jika mereka menghirup percikan tersebut dari seseorang dengan COVID-19 yang batuk atau bersin. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter (3 kaki) dari orang yang sakit.

WHO sedang meneliti tentang cara-cara COVID-19 tersebar dan akan terus memperbarui informasi sesuai dengan temuan yang ada.

Bisakah virus yang menyebabkan COVID-19 ditularkan melalui udara?

Kajian hingga saat ini menunjukkan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditularkan melalui kontak dengan percikan yang berasal dari saluran pernapasan daripada melalui udara. Lihat jawaban sebelumnya pada "Bagaimana COVID-19 menyebar?"

Bisakah COVID-19 ditularkan oleh orang yang tidak memiliki gejala?

Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan dari saluran pernapasan yang dikeluarkan ketika batuk. Risiko terkena COVID-19 dari seseorang tanpa gejala sama sekali sangat rendah. Namun, banyak orang dengan COVID-19 hanya mengalami gejala ringan, yang biasanya terjadi pada tahap awal penyakit. Karena itu, sangat mungkin terjadi untuk tertular COVID-19 dari seseorang yang, misalnya, hanya batuk ringan dan tidak merasa sakit.

WHO sedang meneliti tentang periode transmisi COVID-19 dan akan terus memperbarui informasi sesuai dengan temuan yang ada.

Bisakah saya tertular COVID-19 dari kotoran seseorang yang menderita penyakit ini?

Risiko tertular COVID-19 dari kotoran orang yang terinfeksi tampaknya rendah. Meskipun kajian awal menunjukkan bahwa virus mungkin ada dalam tinja dalam beberapa kasus, penyebaran melalui rute ini bukan fitur utama dari wabah. WHO sedang meneliti tentang cara-cara COVID-19 tersebar dan akan terus memperbarui informasi sesuai dengan temuan yang ada. Karena merupakan risiko, hal ini menjadi alasan lain untuk selalu membersihkan tangan secara teratur, setelah dari kamar mandi, dan sebelum makan.

 

5.    Apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri dan mencegah penyebarannya?

Langkah-langkah perlindungan untuk semua orang

Tetaplah untuk selalu mengikuti informasi terbaru tentang wabah COVID-19, baik melalui laman resmi WHO, laman Kementerian Kesehatan, maupun laman Dinas Kesehatan di masing-masing provinsi/kabupaten/kota. Banyak negara di dunia telah tertular COVID-19 dan beberapa telah mewabah. Pihak berwenang di Tiongkok dan beberapa negara lain telah berhasil memperlambat atau menghentikan laju wabah di negara mereka. Namun, karena situasinya tidak dapat diprediksi, kunjungilah laman-laman tersebut secara teratur untuk berita terbaru.

Anda dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana:

a)  Bersihkan tangan anda secara teratur dan menyeluruh dengan hand sanitiser berbahan dasar alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Mengapa? Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitiser berbahan dasar alkohol membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda.

b)  Jaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) antara Anda dan siapa saja yang batuk atau bersin.

Mengapa? Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan percikan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika anda terlalu dekat, anda bisa menghirup percikan termasuk virus COVID-19 di dalamnya, jika orang tersebut ternyata terinfeksi.

c)  Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

Mengapa? Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terkontaminasi virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut anda. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh anda dan bisa membuat anda sakit.

d)  Pastikan anda, dan orang-orang di sekitar anda, untuk menerapkan etika batuk dan bersin. Ini berarti menutupi mulut dan hidung anda dengan siku atau tisu saat anda batuk atau bersin, kemudian segera buang tisu bekas tersebut

Mengapa? Percikan dari batuk atau bersin menyebarkan virus. Dengan menerapkan etika batuk dan bersin, anda melindungi orang-orang di sekitar anda dari virus seperti selesma, flu, dan COVID-19.

e)  Tetaplah di rumah jika anda merasa tidak sehat. Jika anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, carilah bantuan medis dan hubungi mereka terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat anda.

Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah anda. Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan anda dengan cepat mengarahkan anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan melindungi anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

f)   Ikuti perkembangan hotspot COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut, terutama jika anda adalah orang lanjut usia atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Mengapa? Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk tertular COVID-19 di salah satu area ini.

Langkah-langkah perlindungan untuk orang-orang yang berada dalam atau baru-baru ini (14 hari terakhir) mengunjungi area di mana COVID-19 menyebar

a)  Ikuti panduan yang diuraikan di atas (Langkah-langkah perlindungan untuk semua orang)

b)  Isolasi diri dengan tinggal di rumah jika anda mulai merasa tidak sehat, bahkan dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam ringan (37,3 C atau lebih) dan sedikit hidung berair, sampai anda pulih. Jika anda harus bertemu dengan seseorang atau pergi keluar, misalnya untuk membeli makanan, maka kenakan masker untuk menghindari menulari orang lain.

Mengapa? Menghindari kontak dengan orang lain dan mengunjungi fasilitas medis akan memungkinkan fasilitas ini beroperasi lebih efektif dan membantu melindungi Anda dan orang lain dari kemungkinan COVID-19 dan virus lainnya.

c)  Jika Anda mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera dapatkan perawatan medis karena ini mungkin disebabkan oleh infeksi pernapasan atau kondisi serius lainnya. Hubungi sebelumnya dan beri tahu tentang riwayat perjalanan atau kontak terbaru dengan pelancong.

Mengapa? Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan anda dengan cepat mengarahkan anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan membantu mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 dan virus lainnya.

6.     Seberapa besar kemingkinan saya tertular COVID-19?

Risikonya tergantung pada di mana anda berada - dan lebih khusus lagi, apakah ada wabah COVID-19 yang terjadi di sana.

Bagi kebanyakan orang di sebagian besar lokasi, risiko tertular COVID-19 masih rendah. Namun, sekarang sedang terjadi penyebaran penyakit ini di seluruh dunia. Bagi orang yang tinggal di, atau mengunjungi, daerah-daerah ini maka risiko tertular COVID-19 lebih tinggi. Pemerintah dan otoritas kesehatan mengambil tindakan tegas setiap kali kasus baru COVID-19 teridentifikasi. Pastikan untuk mematuhi aturan pembatasan setempat mengenai perjalanan, kegiatan, atau pertemuan besar. Mematuhi upaya pengendalian penyakit akan mengurangi risiko anda terkena atau menyebarkan COVID-19.

Wabah COVID-19 dapat diatasi dan transmisinya dihentikan, seperti yang telah terjadi di Tiongkok dan beberapa negara lain. Sayangnya, wabah baru dapat muncul dengan cepat. Sangatlah penting untuk menyadari situasi di mana anda berada atau daerah yang akan anda kunjungi. WHO menerbitkan pembaruan harian tentang situasi COVID-19 di seluruh dunia.

Anda dapat melihatnya di https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports/

7.    Haruskah saya khawatir tentang COVID-19?

Penyakit akibat infeksi COVID-19 umumnya ringan, terutama untuk anak-anak dan kaum dewasa muda. Namun, infeksi ini tetap dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar 1 dari setiap 5 orang yang tertular membutuhkan perawatan di rumah sakit. Oleh karena itu, sangatlah wajar untuk merasa khawatir tentang bagaimana wabah COVID-19 akan mempengaruhi mereka dan orang yang mereka cintai.

Kita dapat menyalurkan keprihatinan kita ke dalam tindakan untuk melindungi diri kita sendiri, orang-orang yang kita cintai, dan komunitas kita. Yang pertama dan terpenting di antara tindakan-tindakan ini adalah mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh serta menerapkan etika batuk dan bersin. Kedua, tetaplah memiliki informasi terbaru dan ikuti saran dari otoritas kesehatan setempat, termasuk pembatasan yang diberlakukan untuk perjalanan, kegiatan, dan pertemuan.

Pelajari lebih lanjut tentang cara melindungi diri anda di https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public

8.    Siapa saja yang beresiko sakitnya menjadi lebih serius?

Saat ini kita masih mempelajari bagaimana pengaruh COVID-2019 pada manusia. Orang lanjut usia dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker, atau diabetes) memiliki kemungkinan yang lebih tinggi daripada yang lain untuk berada dalam kondisi sakit serius.

9.    Apakah antibiotik efektif dalam mencegah atau mengobati COVID-19?

Tidak. Antibiotik tidak bekerja melawan virus, mereka hanya bekerja pada infeksi bakteri. COVID-19 disebabkan oleh virus, jadi antibiotik tidak berfungsi. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan COVID-19. Antibiotik hanya boleh digunakan seperti yang diarahkan oleh dokter untuk mengobati infeksi bakteri.

10.   Adakah obat atau terapi yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19?

Meskipun beberapa pengobatan modern maupun tradisional dapat memberikan kenyamanan dan mengurangi gejala COVID-19, tidak ada bukti bahwa obat yang ada saat ini dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit tersebut. WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau penyembuhan untuk COVID-19. Namun, saat ini ada beberapa uji klinis mengenai obat-obatan modern dan tradisional. WHO akan terus memberikan informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.

11.    Apakah ada vaksin, obat, atau perawatan untuk COVID-19?

Belum. Hingga saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus khusus untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, mereka yang terkena harus mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala. Orang dengan penyakit serius harus dirawat di rumah sakit. Sebagian besar pasien pulih berkat perawatan tersebut.

Vaksin yang dinilai potensial dan beberapa perawatan obat tertentu sedang diselidiki dan sedang diuji melalui uji klinis. WHO sedang mengoordinasikan upaya untuk mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Cara paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap COVID-19 adalah dengan sering membersihkan tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) dari orang yang batuk atau bersin. (Lihat Tindakan perlindungan dasar terhadap coronavirus baru).

12.  Apakah COVID-19 sama dengan SARS?

Tidak. Virus yang menyebabkan COVID-19 dan yang menyebabkan berjangkitnya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003 terkait satu sama lain secara genetik, tetapi penyakit yang mereka sebabkan sangat berbeda.

SARS lebih mematikan tetapi jauh lebih tidak menular daripada COVID-19.  Tidak ada wabah SARS di mana pun di dunia sejak tahun 2003.

13.   Haruskah saya memakai masker untuk melindungi diri saya sendiri?

Gunakan masker hanya jika anda sakit dengan gejala COVID-19 (terutama batuk) atau merawat seseorang yang mungkin menderita COVID-19. Masker sekali pakai hanya bisa digunakan sekali. Jika anda tidak sakit atau merawat seseorang yang sakit maka anda membuang-buang masker. Ada kekurangan masker di seluruh dunia, jadi WHO mendesak orang untuk menggunakan masker dengan bijak.

WHO menyarankan penggunaan masker medis secara rasional untuk menghindari pemborosan sumber daya berharga yang tidak perlu dan penyalahgunaan masker ( lihat Nasihat tentang penggunaan masker ).

Cara paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap COVID-19 adalah dengan sering membersihkan tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) dari orang yang batuk atau bersin. Lihat langkah-langkah perlindungan dasar terhadap coronavirus baru untuk informasi lebih lanjut.

14.   Bagaimana cara yang tepat untuk memakai, menggunakan, melepas, dan membuang masker?

a) Ingat, masker hanya boleh digunakan oleh petugas kesehatan, perawat, dan individu dengan gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

b)  Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitiser berbahan dasar alkohol

c)  Ambil masker dan periksa apakah ada robekan atau lubang.

d)  Ketahui sisi mana yang merupakan sisi atas (tempat strip logam berada).

e)  Pastikan sisi masker yang tepat menghadap ke luar (sisi berwarna).

f)              Tempatkan masker ke wajah Anda. Jepit strip logam atau pinggiran masker yang kaku sehingga menempel di hidung Anda.

g)  Tarik bagian bawah masker sehingga menutupi mulut dan dagu Anda.

h)  Setelah digunakan, lepas masker; lepaskan tali elastis dari belakang telinga sambil jauhkan masker dari wajah dan pakaian Anda, untuk menghindari menyentuh permukaan masker yang berpotensi terkontaminasi.

i)   Buang masker di tempat sampah segera setelah digunakan.

j)  Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker - Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol atau, jika terlihat kotor, cuci tangan Anda dengan sabun dan air.

15.   Berapa lama masa inkubasi COVID-19?

"Masa inkubasi" berarti waktu antara tertular virus dan mulainya gejala penyakit muncul. Sebagian besar perkiraan masa inkubasi untuk COVID-19 berkisar antara 1-14 hari, paling umum sekitar lima hari. Perkiraan ini akan diperbarui saat lebih banyak data tersedia.

16.   Bisakah manusia tertular COVID-19 dari hewan?

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang umum pada hewan. Kadang-kadang, orang terinfeksi virus ini dan kemudian dapat menyebarkannya ke orang lain. Misalnya, SARS-CoV ditularkan oleh luwak, dan MERS-CoV ditularkan oleh unta dromedaris. Adapun sumber COVID-19 pada hewan belum dapat dikonfirmasi.

Untuk melindungi diri Anda, seperti ketika mengunjungi pasar hewan hidup, hindari kontak langsung dengan hewan dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan. Pastikan praktik keamanan pangan yang baik setiap saat. Tangani daging mentah, susu, atau organ hewani dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi makanan mentah, dan hindari konsumsi produk hewani mentah atau kurang matang.

17.  Bisakah saya tertular COVID-19 dari hewan peliharaan saya?

Walaupun ada satu contoh anjing yang terinfeksi di Hong Kong, sampai saat ini, tidak ada bukti bahwa seekor anjing, kucing, atau hewan peliharaan apa pun dapat menularkan COVID-19. COVID-19 terutama menyebar melalui droplet/percikan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Untuk melindungi diri Anda, bersihkan tangan Anda secara teratur dan menyeluruh.

WHO terus memantau penelitian terbaru tentang ini dan topik COVID-19 lainnya, dan akan memperbarui infromasi saat temuan baru tersedia.

18.   Berapa lama virus bertahan di permukaan benda?

Belum dapat dipastikan berapa lama virus yang menyebabkan COVID-19 bertahan di permukaan, tetapi tampaknya memiliki sifat seperti virus corona lainnya. Studi menunjukkan bahwa coronavirus (termasuk informasi awal tentang virus COVID-19) dapat bertahan di permukaan selama beberapa jam atau hingga beberapa hari. Ini dapat bervariasi di bawah kondisi yang berbeda (misalnya jenis permukaan, suhu atau kelembaban lingkungan).

Jika Anda berpikir bahwa suatu permukaan terinfeksi, bersihkan dengan desinfektan sederhana untuk membunuh virus dan melindungi diri Anda sendiri dan orang lain. Bersihkan tangan Anda dengan antiseptik berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air. Hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.

19.   Apakah aman menerima paket dari daerah yang positif COVID-19?

Iya. Kemungkinan orang yang terinfeksi mengontaminasi barang-barang komersial rendah dan risiko tertular virus yang menyebabkan COVID-19 dari paket yang telah dipindahkan, dikirim, dan terkena berbagai kondisi dan suhu juga rendah.

20.    Apakah yang harus saya lakukan?

Langkah-langkah berikut ini TIDAK efektif terhadap COVID-2019 dan dapat berbahaya:

a)  Merokok

b)  Mengenakan banyak masker

c)  Menggunakan antibiotik (Lihat pertanyaan 10 " Apakah ada obat yang dapat mencegah atau menyembuhkan COVID-19?")

 

Dalam kasus apa pun, jika Anda demam, batuk, dan sulit bernapas, cari perawatan medis sejak dini untuk mengurangi risiko terkena infeksi yang lebih parah dan pastikan untuk menyampaikan riwayat perjalanan terakhir Anda dengan penyedia layanan kesehatan Anda.(NAA-Jgj)

 

Sumber : WHO

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 4.686
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.043.947