Detail Artikel


  • 31 Mei 2022
  • 745
  • Artikel

Tak Hanya Website Biasa

Memasuki era digital 4.0, informasi menjadi sesuatu hal yang sangat cepat dinamikanya. Hampir setiap menit muncul pembaruan informasi. Melalui smartphone yang dipegang sebagian besar orang, distribusi informasi sangat mudah beredar antara satu dan lain orang secara cepat dan luas. Tak perlu lagi menunggu seorang reporter menuliskan berita di surat kabar, berita suatu kejadian sudah dengan mudah dan cepat diterima oleh masyarakat luas. Munculnya berbagai macam aplikasi komunikasi pada smartphone semakin mempercepat peredaran informasi. Informasi dari media online, menjadi pilihan terbanyak masyarakat saat ini untuk mendapatkan berita, dibandingkan media konvensional seperti Koran, leaflet, poster, dsb.

Kemudahan distribusi informasi, terutama melalui media online, bagai pisau bermata dua. Di satu sisi, sangat bermanfaat untuk membagikan berita suatu kejadian, namun di sisi lain, berita-berita yang salah atau kurang tepat dari suatu kejadian, juga sangat mudah tersebar. Berita-berita bohong atau yang akrab disebut dengan hoaks, juga dengan cepatnya beredar. Alih-alih memberikan pengetahuan di masyarakat, tapi justru menjadikan masyarakat bingung, waswas, dan lebih parahnya menimbulkan perpecahan di masyarakat.

Sebagai salah satu upaya membendung peredaran hoaks di era komunikasi cepat 4.0 ini, menyediakan kanal informasi resmi melalui akun-akun resmi media social dan website menjadi salah satu pilihan tindakan yang bagus. Kehadiran akun resmi ini bisa menjadi rujukan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi benar dan akurat dari suatu kejadian, atau sekedar sebagai penguji kebenaran informasi yang telah beredar. Kehadiran akun resmi yang bisa mendukung komunikasi 2 arah juga tak kalah penting sebagai sarana masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.

Media online, secara garis besar terbagi dalam 2 jenis, yaitu website dan media social. Definisi website dan media social, rasanya para pembaca sudah memahami dan mengetahui perbedaannya. Yang pasti, 2 jenis media online ini mempunyai karakteristik masing-masing dalam membranding penggunanya. Website, memiliki kelebihan membranding sebuah rujukan informasi yang professional dan tidak receh, namun media social memiliki kelebihan mampu menjangkau lebih luas sasaran dan lebih cepat mengingat masyarakat pengguna media social sangat banyak dan hampir selalu bertambah setiap harinya. Lalu, lebih bagus mana antara penggunaan website dan penggunaan media social sebagai akun resmi sebuah instansi?             Mari kita bahas masing-masing.

Dulu, media sosial umumnya hanya dimanfaatkan sebagai media untuk bersosialisasi. Namun, kini fungsi media sosial sudah berkembang lebih luas. Salah satunya untuk berbisnis. Tak heran, banyak akun-akun bisnis yang berseliweran di feed Instagram atau Facebook. Mulai dari bisnis rumahan, hingga bisnis-bisnis besar yang mengiklankan produknya. Lantas, apa sih yang membuat media sosial begitu menarik bagi para penyebar berita?

  1. Gratis, pengguna tinggal mendaftar dan akun pengguna langsung siap untuk digunakan. Semuanya bebas biaya, kecuali jika pengguna ingin beriklan.
  2. Mudah untuk Digunakan ,  Tak perlu waktu lama untuk tahu cara menggunakan platform media sosial. Mulai dari mengatur akun hingga posting konten bisa dilakukan dengan beberapa klik!
  3. Pengelolaannya Gampang, pengguna tak perlu mengeluarkan biaya maintenance platform. Cukup update saja aplikasinya untuk mendapat pembaruan sistem.
  4. Feedback Langsung dari Calon Konsumen, Berinteraksi dengan calon konsumen di media sosial sangatlah mudah. Pengguna dapat melihat dan menjawab komentar-komentar mereka di kolom komentar atau di direct message.
  5. Jangkauan Pasar yang Luas, Dengan memanfaatkan fitur hashtag, konten pengguna bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen.

Bagi admin sebuah yang masih awam dengan dunia teknologi, membangun sebuah website mungkin terdengar rumit. Barangkali alasan ini pula yang seringkali mengurungkan niat seorang admin untuk membuat website. Padahal, manfaat yang ditawarkan website tak bisa dianggap remeh. Agar siap beradaptasi dengan dunia online, sebuah instansi, unit, atau perusahaan justru perlu memiliki website. Jadi, sebenarnya apa saja sih manfaat utama yang dimiliki website?

  1. Membantu Aktivitas Branding,  Anda dapat membangun citra positif untuk bisnis Anda. Caranya dengan memperkenalkan nilai-nilai bisnis Anda melalui halaman “Tentang Kami” atau melalui artikel-artikel yang Anda posting di blog.
  2. Mendukung Aktivitas Pemasaran, pengguna bisa melakukan promosi di banyak tempat, mulai dari slider di halaman utama, hingga di halaman produk.
  3. Bebas Menentukan Desain, penugasan dapat menyesuaikan desain website Anda sesuai dengan style bisnis Anda. Sama seperti yang ditampilkan pada contoh website Makaroni Ngehe.

Namun, kelemahannya,

  1. Tidak Gratis,  Untuk membuat website, pengguna perlu hosting dan domain. Keduanya butuh biaya.
  2. Semuanya Dikerjakan Sendiri,  Mulai dari memilih desain, mengelola isinya, hingga update tema dan plugin, semuanya pengguna yang handle. Termasuk perihal keamanan dan kecepatan websitenya juga.
  3. Perlu Dipelajari, Karena penggunaannya tidak semudah media sosial, Anda perlu meluangkan waktu untuk belajar cara menggunakannya.

Dinas Kesehatan DIY, sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam Kesehatan di wilayah DIY, memiliki website dan media social sebagai sarana publikasi informasi Kesehatan yang benar dan akurat tentang Kesehatan, serta sebagai sarana komunikasi 2 arah dengan masyarakat. Adapun alamat website resmi Dinas Kesehatan DIY adalah www.dinkes.jogjaprov.go.id.  Untuk media social, aktivitas informasi Dinas Kesehatan DIY juga tidak kalah mentereng. Instagram bisa diakses dengan nama akun @Dinkes_DIY yang sampai saat ini telah memiliki follower lebih dari 29.000, dan lebih dari 45% berinteraksi aktif dengan akun Dinas Kesehatan DIY dalam setiap bulannya. Di bidang publikasi video edukasi, akun Youtube Dinas Kesehatan DIY juga secara aktif menayangkan video-video edukasi serta menayangkan seminar-seminar online yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan DIY. Meskipun subscribe yang baru mencapai 200 orang, namun viewer video jauh lebih banyak dari itu. Akun facebook, twitter, maupun tiktok, Dinas Kesehatan DIY juga mulai mendapatkan tempat di hati para pencari berita, terbukti dari viewer dan followeryang terus bertambah setiap waktunya.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 26.298
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.076.524