Seberapa Penting Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Bencana Di Masa Pandemi?
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik bencana alam, non alam maupun sosial, yang berpotensi menimbulkan krisis kesehatan sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian serta terhambatnya pencapaaian target-target untuk pembangunan kesehatan. Titik berat upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yaitu melalui upaya pengurangan risiko krisis kesehatan yang dilakukan sebelum terjadinya bencana yaitu mengelola atau mencegah bahaya (hazard), menurunkan kerentanan serta meningkatkan kapasitas. Di masa pandemi Covid-19 upaya pengurangan risiko bencana harus diintegrasikan dengan adaptasi kebiasaan baru. Masyarakat diharapkan dapat bersiap siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana diwilayahnya sekaligus tetap dapat menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah diperuntukkan bagi masyarakat, kader kesehatan maupun relawan sebagai salah satu bentuk peningkatan kapasitas untuk upaya pengurangan risiko bencana diwilayahnya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam melakukan upaya-upaya sebelum terjadinya krisis kesehatan dalam rangka mengurangi risiko, pada masa darurat krisis kesehatan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian, paska krisis kesehatan untuk membangun kembali menjadi lebih baik dan lebih aman. Kegiatan dilakukan dengan metoda semi luring.
Narasumber : BPBD DIY, BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Puskesmas setempat
Pelaksanaan: kegiatan dilakukan pada tanggal : 16, 19, 24 , 25 dan 26 November 2020
Tempat :
Yogyakarta : Umbulharjo, Gondomanan, Gondokusuman, Mergangsaan
Bantul : Pleret, Kretek, jetis, Piyungan
Kulonprogo: Temon, Kalibawang, Kokap, Samigaluh
Gunungkidul: Wonosari, Patuk, Semanu, Nglipar
Sleman: Berbah, Prambanan, Kalasan, Cangkringan
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, baik bencana alam, non alam maupun sosial, yang berpotensi menimbulkan krisis kesehatan sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian serta terhambatnya pencapaaian target-target untuk pembangunan kesehatan. Titik berat upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yaitu melalui upaya pengurangan risiko krisis kesehatan yang dilakukan sebelum terjadinya bencana yaitu mengelola atau mencegah bahaya (hazard), menurunkan kerentanan serta meningkatkan kapasitas. Di masa pandemi Covid-19 upaya pengurangan risiko bencana harus diintegrasikan dengan adaptasi kebiasaan baru. Masyarakat diharapkan dapat bersiap siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana diwilayahnya sekaligus tetap dapat menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah diperuntukkan bagi masyarakat, kader kesehatan maupun relawan sebagai salah satu bentuk peningkatan kapasitas untuk upaya pengurangan risiko bencana diwilayahnya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam melakukan upaya-upaya sebelum terjadinya krisis kesehatan dalam rangka mengurangi risiko, pada masa darurat krisis kesehatan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian, paska krisis kesehatan untuk membangun kembali menjadi lebih baik dan lebih aman. Kegiatan dilakukan dengan metoda semi luring.
Narasumber : BPBD DIY, BPBD Kabupaten/Kota, Kepala Puskesmas setempat
Pelaksanaan: kegiatan dilakukan pada tanggal : 16, 19, 24 , 25 dan 26 November 2020
Tempat :
Yogyakarta : Umbulharjo, Gondomanan, Gondokusuman, Mergangsaan
Bantul : Pleret, Kretek, jetis, Piyungan
Kulonprogo: Temon, Kalibawang, Kokap, Samigaluh
Gunungkidul: Wonosari, Patuk, Semanu, Nglipar
Sleman: Berbah, Prambanan, Kalasan, Cangkringan