Pengendalian Sifilis Melalui Tripel Eliminasi
Pengertian Tripel Eliminasi
Tripel eliminasi merupakan upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan Hepatitis B, HIV, dan sifilis dari ibu ke anak. Ketiga penyakit tersebut memiliki karakteristik yang mirip karena banyak ditularkan melalui jalur maternal.
Dasar Hukum program ripel eliminasi adalah :
- UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
- UU No 17 tahun 2016 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak,negara, pemerintah pusat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, keluarga, dan orang tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan atau menimbulkan kecacatan.
- Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Tripel Eliminasi Hepatitis B, HIV, dan sifilis dari ibu ke anak
Kebijakan utama dalam Tripel Eliminasi meliputi upaya deteksi dini pada ibu hamil dan bayi serta penanganan kasus sifilis pada ibu hamil maupun bayi yang dilahirkan.
Deteksi Dini
- Deteksi Dini kehamilan dalam pelayanan antenatal terpadu berkualitas dan lengkap dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan
- Deteksi Dini resiko infeksi hepatitis B, HIV dan sifilis dilakukan melalui pemeriksaan darah paling tidak satu kali pada masa kehamilan. Direkomendasikan pada pemeriksaan ANC pertama,
- Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, HIV dan sifilis dilakukan pemeriksaan dan pemantauan apakah terjadi penularan dari ibu
Bagaimana Penanganan Kasus?
- Penanganan diberikan sesuai kebutuhan ibuyang terinfeksi serta bayi yang lahir dari ibu tersebut
- Penanganan sesuai dengan tata laksana kedokteran
- Penanganan bagi bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi dilakukan sesuai kondisi bayi
Penyebab dan Perjalanan Penyakit SIfilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini termasuk penyakit menular seksual . Masa inkubasi 3 sd 4 minggu. Gejala muncul 10 sd 90 hari setelah infeksi.
Diagnosis dan Gejala
Sifilis akuisita
Sifilis akuisita bermakna sifilis yang didapatkan karena tertular dari penderita lain. Ada beberapa tahap perkembangan penyakit, meliputi :
Sifilis akuisita Dini
Stadium primer
- Lesi tunggal ( chancre), sifatnya bulat kenyal ,dasar bersih .tidak nyeri di daerah genital.
- Bertahan 3 sd 6 mg, sembuh sendiridengan atau tanpa diobati
Stadium sekunder
Gejalanya antara lain : Ruam kulit, satu atau lebih bagian tubuh, tidak gatal, biasanya di telapak tangan atau kaki.Demamsering terjadi. Pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, nyeri otot, mudah lelah, radang tenggorokan, kerontokan rambut kepala berkelompok, serta nyeri kepala.
Sifilis akuisita Lanjut
Berlangsung bertahun tahun tanpa gejala. Dilanjutkan kesulitan koordinasi gerakan otot, kelumpuhan, mati rasa, kebutaan , demensia, merusak organ organ vital, dan akhirnya menyebabkan kematian.
Sifilis Maternal
Sifilis ini terjadi karena ada penularan dari ibu ke bayi yang dilahirkannya. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, prematuritas, bayi berat lahir rendah, lahir mati, dan sifilis kongenital. Sifilis ini 50 % tanpa gejala. Manifestasi yang sering muncul adalah keratitis intersisial, limfadenopati, hepatosplenomegali, kerusakan tulang, anemia, gigi Hutchinson, dan neurosifilis.
Pemeriksaan penunjang
Tes serologi sifilis, terdiri dari 2 tahap :
- Tes non treponema, yaitu RPR atau VDRL
- Tes treponema, yaitu TPHA ( Treponema Pallidum Haemaglutination Assay), TP-PA ( Treponema Pallidum Particle agglutination assay), FTA- ABS ( fluorescent treponemal), dan TP rapid ( Treponema Palidum).
Kombinasi dua jenis pemeriksaan diperlukan untuk mengidentifikasi adanya infeksi sifilis dan menjelaskan tahapan dari penyakit.
Penularan
Sifilis akuisita : melalui hubungan seksual dan produk darah yang tercemar
Sifilis maternal : penularan dari ibu ke anak, melalui beberapa rute (saat kehamilan, atau pasca persalinan melalui kontak bayi dengan lesi ibu)
Pencegahan
- Absensia, saling setiapada pasangan, pemakaian kondom
- Skrining ibu hamil, bila positif sifilis diobati sesuai standar
- Menghindari kontak bayi baru lahir dengan lesi sifilis pada ibu
- Persalinan secara spontan atau SC sesuai indikasi
Pengobatan
Antibiotika : DOC golongan Penicillin