Detail Artikel


  • 14 Oktober 2020
  • 3.101
  • Artikel

Memaknai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2020

Para pembaca sekalian, tahukah bahwa hari ini, tanggal 15 Oktober, diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia? Bukan lantaran adanya wabah Covid-19 sehingga hari ini diperingati sebagai hari tersebut. Bukan juga peringatan yang bersifat dadakan karena adanya Covid-19, tetapi memang sejak beberapa tahun silam tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Berikut sejarah singkatnya dijelaskan di bawah.

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Pengumuman penunjukkan Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia pada 15 Oktober dilakukan pada Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week) yang berlangsung pada 17-23 Agustus, 2008 di Stockholm[1] seiring dengan penunjukkan tahun 2008 sebagai Tahun Internasional Sanitasi oleh Rapat Umum PBB. Hari Mencuci Tangan Dengan Sabun Sedunia diharapkan akan memperbaiki praktik-praktik kesehatan pada umumnya dan perilaku sehat pada khususnya. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Inisyatif ini dikumandangkan oleh PPWH, Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing) dan didukung oleh PBB

Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan. Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangin dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.

Disamping itu kampanye juga dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pembangunan fasilitas sanitasi disekolah. Menurut Unicef kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran anak perempuan disekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditenggarai merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak diseluruh dunia dilihat dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri mereka. Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals).

Di tahun 2020, ujian berat datang menimpa umat manusia yang datang dalam wujud wabah Covid-19. Penyakit yang menyerang di hampir seluruh dunia ini telah banyak menimbulkan korban jiwa, dan berdampak juga pada sektor lain, termasuk ekonomi. Semua manusia diharapkan dapat bekerjasama untuk bisa sesegera mungkin menghentikan laju dan bahkan menghapuskan penyakit ini dari muka bumi. Melalui semangat memutus rantai penularan Covid-19, pemerintah RI mengajak masyarakat untuk secara disiplin melaksanakan upaya 3 M, yaitu Menggunakan Masker Mencuci Tangan Menjaga Jarak. Untuk memaknai hari ini, mari kita jadikan ini sebagai tonggak penanggulangan Covid-19, yaitu dengan serajin dan sesering mungkin melakukan cuci tangan pakai sabun untuk membunuh virus Corona yang menempel di tangan, dan menularkan penyakit yang disebut Covid-19.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 5.993
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.850.444