Kelas Covid-19 Dusun sebagai upaya monitoring dan evaluasi kesiapan Satgas Covid-19 Dusun Tahun 2020 di Puskesmas Sedayu I
Corona Virus Disease 19 (Covid-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai Pandemi yang telah ditindaklajuti Pemerintah Republik Indonesia sebagai bencana non alam berupa wabah. Dengan penetapan tersebut maka telah dilakukan langkah-langkah penanggulangan secara terpadu dalam berbagai jenis dan Bentuk. Semakin disadari bahwa pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam menangani wabah ini, dibutuhkan keterlibatan masyarakat dengan seluruh komponennya. Upaya pendampingan penanggulangan Covid-19 yang melibatkan masyarakat merupakan tugas dari gugus tugas Puskesmas. Pendampingan yang dilakukan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi.
Puskesmas Sedayu telah berinisiasi melakukan pengembangan program sebagai respon cepat atas perkembangan kasus Covid-19. Respon Puskesmas dilakukan melalui aktifitas advokasi, sosialisasi, fasilitasi dan assistensi kepada Kepala Desa dan perangkat Desa untuk membentuk dan mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Desa. Tidak berhenti hanya sampai dengan tingkat desa, Puskesmas selanjutnya mendorong desa untuk dapat memperluas jejaring Satgas dengan membentuk tim Covid-19 Tingkat Dusun. Pembentukan jejaring Satgas Covid-19 hingga tingkat dusun di Sedayu ini ditujukan dalam rangka melakukan edukasi pencegahan penularan Covid-19 dan tatalaksana dalam mereduksi stigma negatif terhadap terduga / pasien Covid-19.
Senin tanggal 11 Mei 2020, Puskesmas Sedayu I telah memulai tahap pertama upaya yaitu dengan melakukan advokasi Kepada Pemerintah Desa Argomulyo. Advokasi disusun dengan strategi monitoring evaluasi atas berbagai upaya pencegahan dan penurunan resiko penyebaran yang telah dilakukan di Desa maupun Dusun. Melalui diskusi yang kondusif, telah dihasilkan respon positif Pemerintah Desa. Dengan ditetapkannya Covid-19 sebagai bencana non alam maka memerlukan peran penting dari pokja Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dalam kepengurusan Desa Siaga.
Kegiatan Puskesmas selanjutnya diperluas di desa-desa lain. Rabu tanggal 13 Mei 2020 Puskesmas Sedayu I telah melakukan kegiatan serupa di Desa Argosari dan mendapatkan respon yang baik dan dihadiri oleh Polsek Sedayu yang diwakili oleh Bhabinkamtibmas dan Koramil Sedayu yang diwakilioleh Babinsa.
Kegiatan advokasi yang dikemas dalam kegiatan monitoring dan evaluasi selanjutnya lebih dikenal sebagai “Kelas Covid-19”. Kelas Covid-19 ini bertujuan untuk memantau kesiapan Satgas Dusun terkait dengan upaya pencegahan dan upaya penurunan resiko penularan. Kelas ini memiliki potensi dalam menghindarkan kepanikan warga ketika muncul kasus positif Covid-19. Kelas Covid-19 juga dapat berkontribusi dalam menghindari ketidakpatuhan warga yang sedang menjalani isolasi diri, termasuk juga pengawasan keamanan Dusun.
Telah disepakati selanjutnya, antara Puskesmas Sedayu I dengan Pemerintah Desa Argosari dilakukan kelas Covid-19 di Aula Balai Desa Argosari pada hari Kamis tanggal 14 Mei 2020 dibagi dalam 3 kelas yaitu jam 09.00 sd 10.30, jam 10.30 sd 12.00 dan jam 12.00 sd jam 14.00. Pembagian kelas untuk mengurangi kerumunan dan mengoptimalkan kelas yang ada. Adapun peserta di setiap kelas ada 15 orang terdiri dari perwakilan satgas Covid-19 dusun, masing-masing dusun 3 orang.
Desa Argomulyo melakukan kelas Covid-19 dengan cara mendatangi Satgas Covid-19 dusun di masing-masing dusun. Dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber adalah Puskesmas Sedayu I, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua Tim Covid-19 Desa Argomulyo dan Sekretaris, serta LP2A Desa Argomulyo dan sebagai peserta adalah Dukuh beserta perwakilan tim Covid-19 Dusun yang terdiri dari tokoh masyarakat, Ketua RT, Karang taruna Dusun, Takmir Masjid, Kader posyandu, anggota FPRB Dusun dan Linmas Dusun.
Kegiatan kelas dimulai dengan paparan tentang update kasus covid, upaya pencegahan covid, cara penularan covid, peran yang diharapkan dari satgas Covid-19 dusun dalam upaya penanggulangan covid, upaya meningkatkan keamanan dusun, protokol peribadahan menurut edaran Bupati Bantul, Perda Masker dan lain sebagainya.
Tahap selanjutnya adalah monitoring evaluasi kesiapan dusun yagn dilakukan diantaranya terkait dengan keberadaan dan fungsi Satgas Covid-19 dusun, upaya penyebarluasan cara pencegahan, upaya desinfeksi yang tepat, lumbung pangan sebagai antisipasi ekonomi warga yang terkena dampak (warga yang diisolasi, warga yang terdampak secara ekonomi, antisipasi gizi balita gizi buruk/stunting dan difabel) juga upaya untuk mengisi waktu di rumah saja dengan menanam sayur dan buah sesuai dengan Nawolo Camat Sedayu yaitu “mangan opo sing ditandur nandur opo sing dipangan”
Perhatian dalam upaya pencegahan Covid-19 dalam kelas Covid-19 termasuk terkait dengan tempat peribadahan, upaya mengkondiskan keamanan warga dari kejahatan dan juga kepatuhan warga yang diisolasi diri, kesiapan warga apabila terdapat tetangga dengan hasil Rapid / Swab positif sebagai antisipasi kepanikan warga. Kesiapan shelter juga menjadi agenda bahasan demikian juga antisipasi pemulasaran jenazah covid. Tanya jawab permasalahan lapangan dan usulan tim dusun kepada tim desa juga menjadi bagian proses sistem yang dijalankan.
Hasil evaluasi di 13 Dusun Desa Argosari dan 6 Dusun Desa Argomulyo, menunjukkan Satgas Dusun telah memiliki tim Covid-19 Dusun namun belum berfungsi optimal. Permasalahan yang dihadapi adalah belum patuhnya warga dalam penggunaan masker bila keluar rumah, peribadahan yang belum memenuhi protokol pencegahan covid, lumbung pangan dusun yang belum terfikirkan oleh semua dusun, ketidak patuhan warga yang ronda dalam penggunaan masker, jaga jarak aman, ketidakpahaman tim Covid-19 dusun apabila terdapat warga yang posotif rapidtes dan positif swab, belum adanya tim yang menjadi pengawas kepatuhan warga dalam menggunakan masker bila keluar rumah. Untuk pemantauan perkembangan tim Covid-19 dusun diserahkan kepada tim Covid-19 desa.