Detail Artikel


  • 22 Juni 2022
  • 1.438
  • Artikel

Hepatitis Akut Yang Belum Diketahui Penyebabnya

Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus yang diduga akibat infeksi hepatitis akut dan belum diketahui penyebabnya, alias hepatitis misterius, bertambah menjadi 20 kasus per data laporan 30 Mei 2022. Saat ini dunia maupun pemerintah Indonesia masih melakukan investigasi epidemiologi dan memeriksa dugaan infeksi hepatitis misterius tersebut.

Berdasarkan badan kesehatan dunia (WHO) telah mengategorikan 4 definisi hepatitis misterius yaitu:

  1. Kasus konfirmasi yang belum tersedia saat ini lantaran belum diketahui penyebabnya.
  2. Status probable bagi mereka yang terpapar hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L, berusia kurang dari 16 tahun, ditemukan sejak 1 Oktober 2021.
  3. Epi-linked, yakni seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dari segala usia yang merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Oktober 2021.
  4. Pending klasifikasi, yakni apabila hasil serologi hepatitis A-E belum ada, namun karena kriteria terpenuhi. Serta discarded yang berarti kasus dengan presentasi klinis yang dapat dijelaskan karena penyebab penyakit lainnya.

Hepatitis akut berat misterius ini menular lewat saluran cerna dan saluran pernapasan. Hepatitis ini bukan ditimbulkan dari virus penyebab Hepatitis A, B, C, D, dan E. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, dugaan awal penyebab penyakit Hepatitis Akut pada anak adalah Adenovirus, SARS-CoV-2, ABV, dan beberapa jenis virus lainnya. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan. Cara penularannya diduga dari droplet, air yang tercemar, dan transmisi kontak.

Pada 5 April 2022, 10 kasus pertama kali dilaporkan di Inggris. Ditemukan lagi 74 kasus susulan di Inggris dan 3 negara lainnya pada 8 April 2022. Kemudian WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai KLB pada tanggal 15 April 2022.

Hingga 21 April 2022 telah dilaporkan lebih dari 170 kasus tersebar di 12 negara. Dalam kurun waktu 16-30 April 2022 terdapat 3 dugaan kasus pasien anak Hepatitis Akut meninggal di Indonesia. Pada tanggal 10 Mei 2022 diperkirakan terdapat 436 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. Dari total 11 kematian yang terjadi, 5 diantaranya di Indonesia.

Penyakit ini terjadi pada kisaran anak usia 1 bulan – 16 tahun, paling banyak anak usia di bawah 10 tahun. Gejala awal dari penyakit ini adalah diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan. Gejala lanjut yang muncul dapat berupa air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.

A. Cara Pencegahan Infeksi Saluran Cerna:

1. Rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

2. Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih

3. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain

4. Hindari kontak dengan orang sakit

5. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar

 

B. Cara Pencegahan Infeksi Saluran Napas:

1. Kurangi mobilitas

2. Gunakan masker jika bepergian

3. Jaga jarak dengan orang lain

4. Hindari keramaian atau kerumunan

 

C. Pertolongan pertama gejala awal Hepatitis Akut di rumah:

1. Jika anak ada demam bisa diberikan obat penurun demam seperti parasetamol di rumah

2. Jika anak muntah dan diare cukup sering, bisa diberikan obat anti muntah dan diare. Agar tidak sampai dehidrasi, berikan cairan dengan minum yang banyak

3. Jika setelah pertolongan pertama gejala masih muncul dan berlanjut, sebaiknya dibawa ke fasyankes terdekat

 

D. Empat langkah penting penanganan Hepatitis Akut:

1. Waspada gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan

2. Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke fasyankes terdekat

3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, agar tidak terlambat

4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak

 

 E. Makanan yang Benar:

1. Menjaga kebersihan

2. Memisahkan bahan makanan mentah dan makanan matang

3. Memasak makanan sampai matang

4. Menyimpan makanan di suhu aman

5. Menggunakan air bersih dan bahan makanan yang baik

 

Referensi:

1. World Health Organization (WHO). Acute hepatitis of unknown aetiology – the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland. Geneva: WHO; 15 Apr 2022. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/acute-hepatitis-of-unknown-aetiology---the-united-kingdom-of-great-britain-and-northern-ireland

2. Kemenkes RI

 

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 18.689
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.915.556