Detail Artikel


  • 08 Maret 2017
  • 3.746
  • Artikel

Kurang Konsumsi Air? Awass, Ginjal Rusak!!

Pekan ke 2 bulan Maret, oleh kalangan kesehatan diperingati sebagai hari ginjal sedunia. Pada hari Minggu, tanggal 2 Maret 2017 lalu, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K) turut serta memperingati hari ginjal sedunia. Pada event ini, Ibu Menteri Kesehatan mencanangkan Gerakan Ayo Minum Air atau AMIR. Semangat gerakan ini digemakan mengingat pentingnya air bagi tubuh dan kesehatan manusia.

Tubuh manusia sebanyak 60-70%nya terdiri dari air. Banyak gangguan kesehatan yang dapat muncul seiring dengan kurangnya konsumsi air minum, salah satu yang terfatal adalah gangguan pada kinerja ginjal. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang mengerikan, karena tak murah untuk membiayai penyakit kerusakan ginjal dan bisa dikatakan merupakan pembunuhan secara perlahann dan menyakitkan jika hidup dengan ginjal yang telah rusak.

Ginjal memiliki fungsi yang luar biasa dalam tubuh manusia. Selain membersihkan racun dan mengeluarkan kotoran dari darah, ginjal berfungsi mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh, serta untuk mengeluarkan hormon yang membantu produksi sel darah merah. Oleh karena itu, ginjal memainkan peran utama dalam mengatur tekanan darah dan menyeimbangkan elektrolit penting yang menjaga ritme jantung.

Nutrisi yang baik merupakan dasar dari kesehatan ginjal, terutama asupan air dan beberapa mineral yang terlarut, seperti natrium, fosfor, dan kalium. Air memiliki peranan penting dalam proses sistem saluran urin manusia, di mana merupakan media transportasi zat-zat yang tidak diperlukan tubuh dan membuangnya dalam bentuk urin. Dengan mengonsumsi air yang cukup, berarti Anda membantu menyelamatkan ginjal dari risiko penyakit ginjal.

Mengonsumsi cukup air berarti mengonsumsi air dalam jumlah yang dibutuhkan agar proses pembuangan sampah urin dapat berlangsung dengan aman, dan air yang memiliki dampak metabolisme yang paling rendah adalah air putih. Sementara itu, mineral-mineral yang terlarut tersebut akan membantu ginjal untuk menjaga elektrolit dan cairan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa air berperan penting dalam mencegah penyakit ginjal dalam hal mengurangi kemungkinan timbulnya batu saluran kemih bagi mereka yang berbakat batu saluran kemih dalam keluarga. Air juga berperan mencegah batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

The European Food Safety Agency (EFSA) menyarankan asupan air setiap harinya harus memadai untuk menghasilkan volume urin sebanyak 1,6 liter untuk wanita dan 2 liter bagi pria. Untuk itu, dianjurkan agar mengonsumsi setidaknya 2 liter air putih sehari, sehingga jumlah urin yang dikeluarkan akan bertambah dan mengurangi konsentrasi garam serta mineral dalam tubuh. Asupan cairan yang cukup merupakan bagian dari usaha untuk menjaga ginjal agar tetap sehat

 

 

Pustaka :

www.depkes.go.id

www.life.viva.co.id

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 30.507
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 20.080.733