Detail Artikel


  • 20 Desember 2019
  • 4.184
  • Artikel

AKSELERASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KANKER PAYUDARA DAN LEHER RAHIM DINAS KESEHATAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Estimasi angka Insidens dan Prevalensi Kanker di Indonesia (Age-Standardize Rate per 100.000, All Ages) nomor 1 (Globocan WHO, 2017), Estimasi angka insidens dan mortalitas Kanker di Indonesia kanker payudara nomor 1 (Globocan 2016). Berdasarkan Riskesdes 2018 prevalensi dua kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara  (Riskesdas 2018). Prevalensi kanker menurut Provinsi tahun 2013 Indonesia 1,4/1000 penduduk, sedangkan Prevalensi kanker untuk Provinsi Yogyakarta diatas angka Nasional yaitu 4,1/1000 penduduk (Riskesdas 2018).

Adapun gambaran deteksi dini dua kanker terbesar yaitu kanker payudara dan kanker leher Rahim per  kabupaten kota sebagai berikut :

  • Jumlah masyarakat yang melakukan deteksi dini kanker payudara
Usia Jumlah melakukan deteksi dini kanker
Usia < 30 Th 1446
Usia 30-39 Th 3283
Usia 40-50 Th 28233
Usia > 50 Th 664

 

  • Jumlah masyarakat yang melakukan deteksi dini kanker leher Rahim
Usia Jumlah pasien yang memeriksa kanker leher rahim
< 30 Th 1435
30-39 Th 3242
40-50 Th 2816
> 50 Th 682
  • Hasil pemeriksaan sadanis tahun 2018
Hasil Pemeriksaan Jumlah
Tumor / Benjolan 69
Curiga Kanker 18
kelainan Payudara Lain 7
  • Hasil pemeriksaan deteksi dini kanker leher Rahim
Hasil Pemeriksaan Deteksi Dini IVA Test Th 2018  
IVA + 166
Curiga Kanker 15
Kelainan Ginekologi Lainnya 45

Melihat gambaran diatas, dimana masyarakat masih memiliki animo yang rendah untuk melakukan deteksdi dini kanker leher rahim dan kanker payudara sehinggaada beberapa strategi aksi yang dilaksanakan antara lain : 

  1. Advokasi dan kemitraaan. Pencegahan dan pengendalian kanker menjadi prioritas dalam pembangunan dengan membangun kemitraan antar lemaga kesehatan dan non kesehatan dengan masyarakat, yang dikebambagkannya kedalan rencana kerja lintas sektor untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
  2. Promosi kesehatan dan reduksi risiko. Promosi keseahtaan dilakukan dengan perlibatan masyarakat dengan pengurangan faktor resiko penyakit tidak menular antara lain konsumsi alkohol dan rokok, diet tidak sehat dan kurang aktifitas fisik. Promosi kesehatan ini diintegrasikan dengan kegiatan GERMAS dan CERDIK.
  3. Penguatan sistem pelayanan kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan integrasi pelayanan penyakit tidak menular pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Penguatan sistem layanan inin juga didukung dengan pengembangan sumber daya manusia, peningkatan akses obat obat essensial, pemenuhan kebutuhan peralatan dalam menunjang pelayanan penyakit tidak menular di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sinkronisasi kebijakan layana Penyakit Tidak Menular pada Jaminan Kesehatan Sosial
  4. Surveilens, Monitoring dan Evaluasi serta Riset. Penguatan surveilnes kanker  dengan mengembangan registri kanker dan pengembangan riset berdasarkan data data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi kesehatan.

Kontak Kami

JL. Gondosuli No.6 Yogyakarta Kota Yogyakarta DIY 55231 Indonesia
dinkes@jogjaprov.go.id
+62274563153
(0274)512368

Kunjungan

  • Hari Ini

  • 136
  • Bulan Ini

  • 1.728.429
  • Total Kunjungan

  • 21.003.897